Kita semua tau bahwa mengatur keuangan itu sesuatu hal yang seharusnya kita lakukan. Keharusan ini perlu seni, salah satunya melalui psikologi keuangan. Perilaku kita dalam menyimpan uang bukan menjadi sebuah pertanyaan seberapa pintar kita atau seberapa banyak kemampuan yang kita miliki. Jumlah yang kita simpan itu bergantung pada lingkungan sekitar kita. Kita perlu tau bahwa uang yang kita peroleh itu tidak berubah atau sama nilainya, di sini yang perlu kita pahami adalah pemahaman lingkungan kita terkait pendapatan atau income, karena lingkungan memiliki pengaruh terhadap cara pandang kita terhadap income yang kita peroleh.
Di sini kita akan bahas terkait bagaimana kita menjembatani gap atau celah antara keinginan kita untuk menabung atau menyimpan uang dengan tindakan riil kita dari sisi psikologi keuangan. Ini dia 3 trik psikologi keuangan yang bisa kamu lakukan:
1. Memanfaatkan pra-komitmen.
Pada dasarnya, kita menganggap diri kita dalam 2 sudut pandang yang berbeda, yaitu diri kita saat ini (present) dan diri kita di masa yang akan datang (future).
Kita menganggap bahwa di masa depan, kita adalah orang yang sempurna. Di masa depan, kita akan menabung untuk menghadapi masa pensiun, kita akan diet, ataupun lebih banyak menghubungi orang tua kita. Tetapi, tanpa sadar kita lupa bahwa diri kita di masa depan itu sama dengan diri kita saat ini.
Maka dari itu, kita perlu memikirkan sejenak langkah apa yang perlu kita ambil untuk diri kita di masa datang. Bahkan mungkin langkah tersebut akan terasa lebih sulit saat ini. Pra-komitmen menjadi penting untuk membantu mengikat kita bahwa memiliki target yang harus kita capai.
Salah satu contoh yang bisa kita lakukan adalah menggunakan aplikasi di gadget untuk membantu dalam hal penganggaran uang. Dari situlah kita bisa melihat laporan keuangan yang sudah kita dapatkan, keluarkan, ataupun tabung. Beberapa contoh aplikasi yang bisa kamu unduh di gadget untuk bantu memantau kondisi keuangan yaitu Sribuu, Money Lover, Finansialku, dan lainnya.
2. Gunakan momen transisi untuk keuntunganmu.
Dalam psikologi ada istilah “fresh start effect”, maksudnya ketika kita menghadapi sesuatu yang awal, suatu hal baru, ataupun fresh, seperti awal tahun baru, awal bulan, awal musim, akan menginjak usia sekian, hal tersebut akan meningkatkan motivasi kita dalam bertindak.
Maka dari itu, buat dan catat rencana atau permintaan di kalendermu untuk sehari sebelum kamu berulang tahun. Mulailah identifikasi satu hal terkait finansial yang sangat kamu inginkan dan mulai berkomitmen untuk melakukannya.
3. Kendalikan sesuatu yang kecil, namun sering dilakukan.
Kita sering kecewa ketika uang habis untuk membeli beberapa hal dan itu berlaku hampir setiap hari. Hal itu bisa diibaratkan sebagai “kematian dengan seribu luka.”
Hal-hal kecil tersebut mungkin tidak kita sadari jika sudah menghabiskan uang, contohnya kita nongkrong bersama teman, membeli secangkir kopi, sebuah potongan kue, dan lainnya. Itu semua berakhir dengan menurunnya kemampuan kita untuk menabung, bukan?
Kita melakukan hal yang sama terus menerus dan selalu berjanji untuk merubah kebiasaan tersebut, namun itu hanya omong kosong. Kita perlu merubah perilaku dan kebiasaan kita karena informasi bahwa sisa uang kita menipis akan tetap sama keadaannya, netral, tidak merubah lingkungan sekitar.
Jadi, langkah yang mungkin bisa kamu lakukan adalah batasi penggunaan kartu kredit atau bisa juga kamu menyisakan batas jumlah uang di kartu debitmu. Hal ini tentunya bisa mendorong kamu untuk tau bahwa uangmu terbatas, kemampuanmu untuk belanja tidak seleluasa seperti sebelumnya, dan kamu tentu bisa lebih bijak untuk meghabiskan sisa uangmu tadi.
Cara lainnya ialah dengan penggunaan uang kertas asli daripada cashless. Meskipun terkesan ribet atau tidak praktis, kegiatan jual beli dengan nilai tukar uang dengan barang menjadikanmu sadar bahwa kamu sudah menggunakan uangmu dan uang tersebut telah berubah wujud menjadi produk atau jasa yang kamu beli.
Penggunaan cashless sendiri memang praktis, terlebih saat kita tidak ada uang besar atau sulit mendapat kembalian, maka cashless bisa membantu hanya dengan se-per-sekian detik. Namun, pembelian cashless membuat kita sering terlena karena pengeluaran uang tersebut tidak terasa, tidak terlihat alias ghaib.
Perlu kita ingat bahwa kita bukanlah mesin. Setiap kita mengklik sesuatu ataupun setiap batasan yang kita buat akan merubah perilaku kita kedepannya. Kita juga tidak membawa kalkulator setiap hari untuk menghitung jumlah uang yang telah kita keluarkan dibandingkan dengan apa yang kita mau. Otak tercipta oleh Tuhan sangat bagus dan sempurna dalam melakukan pekerjaannya. Otak kita mampu menghitung berapa kali kita sudah melakukan sesuatu. Jadi, berikan batasan untuk diri kita sendiri. Atur dan kendalikan apapun yang kita beli dan ubah lingkungan sekitar kita.
Penting!
Satu hal yang perlu kita ingat bahwa sebagai manusia kita bisa juga berpikir irasional dalam hal menabung, membelanjakan, ataupun menganggarkan uang. Tetapi beruntunglah kita, bahwa semua hal yang kita bicarakan di atas adalah tentang diri kita sendiri. Sehingga, kita bisa memprediksi tindakan atau aksi kita di suatu lingkungan tertentu. Yuk, kita lakukan pengaturan uang dengan menabung!
Disadur dari: TED. (2019, Februari 9). 3 Psychological Tricks to Help You Save Money | The Way We Work, a TED Series [Video]. Youtube, diunggah oleh TED, https://www.youtube.com/watch?v=DOisAG9yoNk.