Keuangan di penghujung tahun biasanya rentan habis, benar nggak sobat Finplan? Mengingat banyak sekali gempuran promo dari berbagai macam produk atau jasa, yang terbilang cukup menggoda iman. Umumnya, momen ini menjadi salah satu alasan munculnya toxic money habit terutama di kalangan milenial dan gen Z.
Tapi tenang saja, sobat Finplan nggak perlu khawatir lagi. Melalui artikel berikut ini, kamu bakal diberikan wawasan terkait tips untuk menghentikan toxic money habit, sehingga kondisi keuangan sobat Finplan di penghujung tahun dapat terjaga. Simak dan pahami, ya!
Apa Itu Toxic Money Habit
Sebelum mulai memahami cara untuk menghentikannya, kamu harus mengetahui lebih dahulu definisi toxic money habit itu sendiri.
Secara definisi, toxic money habit adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki kebiasaan buruk dalam aspek pengelolaan finansial. Kebiasaan buruk yang dimaksud ialah ketidakmampuan dalam menjaga stabilitas keuangan pribadi. Sehingga apabila terjadi secara terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan kondisi keuangan seseorang akan tumbang atau mengalami krisis.
Krisis keuangan tentu saja menimbulkan banyak dampak negatif bagi seseorang, misalnya ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dan bahkan meningkatkan peluang terjadinya gangguan mental. Memang, bukan hal yang salah untuk memberikan reward bagi diri sendiri dengan mengeluarkan uang untuk memenuhi keinginan tertentu.
Namun, kamu perlu paham bahwa hal tersebut harus dilakukan dalam batas yang wajar. Sehingga tidak akan mengganggu stabilitas keuangan sobat Finplan di masa mendatang.
Ciri-ciri Toxic Money Habit
Kebiasaan pengelolaan uang yang buruk tidak terjadi secara tiba-tiba. Dimulai dari sebuah kebiasaan boros yang tidak disadari hingga pada akhirnya dilakukan secara berulang oleh seseorang.
Alhasil, seiring berjalannya waktunya toxic money habit perlahan muncul pada diri seseorang. Kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak disadari tersebut dapat berupa ketergantungan terhadap kartu kredit, jarang menabung, pemberian self reward yang berlebihan, dan lain sebagainya.
Lantas, apa saja ciri-ciri seseorang yang memiliki toxic money habit? Berikut penjelasannya pada poin-poin berikut.
- Malas menyusun budgeting keuangan
- Cenderung membeli sesuatu berdasarkan keinginan dibandingkan kebutuhan
- Menabung di akhir bulan dengan sisa uang yang sedikit
- Enggan berinvestasi untuk diri sendiri
- Suka banget pesan makanan mahal lewat jasa antar online
- Mudah tergoda dengan diskon ataupun promo belanja
- Sering menganggap remeh pengeluaran bersifat kecil
Cara Menghentikan Toxic Money Habit
Setelah mengetahui secara menyeluruh terkait definisi hingga ciri-ciri orang yang memiliki toxic money habit.
Berikut ini 5 tips efektif yang dapat kamu lakukan untuk menghentikan kebiasaan pengelolaan uang yang buruk, baik bagi sendiri maupun orang lain (teman, sahabat, keluarga, dsb).
1. Ubah Pola Pikir Terlebih Dahulu
Umumnya, pola pikir bersumber dari diri sendiri dan orang lain. Maka dari itu, sangat penting bagi kamu untuk mampu menyaring seluruh hal atau informasi yang ada sebelum mempelajarinya lebih lanjut.
Langkah dasar yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengubah pola pikir diri sendiri. Pada intinya kamu harus dapat menemukan satu titik. Dimana di dalamnya terdapat lingkup pertemanan ataupun jejaring, yang bisa memberikan hal-hal positif bagi perkembangan pengelolaan keuangan pribadimu.
2. Atur Anggaran Keuangan Secara Konsisten
Tips selanjutnya adalah mengatur anggaran keuangan sesuai pendapatan atau kondisi finansial masing-masing.
Langkah kedua ini harus kamu lakukan secara konsisten. Maka dari itu, diperlukan tekad atau keinginan yang besar dari diri sendiri, untuk dapat berubah menjadi lebih baik dalam segi pengelolaan keuangan pribadi.
3. Perkaya Wawasan Keuangan dengan Literasi
Selain berperan sebagai jendela dunia, budaya literasi juga dapat membantu kamu untuk bisa lepas dari toxic money habit yang selama ini membelenggu.
Perbanyak membaca buku atau literasi terkait keuangan akan mengubah pola pikir kamu secara bertahap. Dengan perkembangan teknologi saat ini, kamu dapat dengan mudah menemukan bahan literasi keuangan melalui mesin pencari secara gratis.
Contohnya, saat ini kamu bisa membaca tulisan terkait dunia keuangan melalui berbagai blog informatif yang sudah tersebar di internet, misalnya Finplan.id, dan sebagainya.
4. Beri Reward Secukupnya untuk Diri Sendiri
Jangan lupa untuk memberikan hadiah (reward) bagi diri sendiri, yang telah bekerja keras untuk dapat berubah menjadi pribadi lebih baik.
Secukupnya saja, tidak perlu terlalu berlebihan agar habit buruk sebelumnya tidak terpicu untuk muncul kembali. Poin terpenting adalah lakukan langkah keempat ini secara konsisten. Cara tersebut akan semakin meningkatkan peluang kesuksesan bagi kamu untuk lepas dari pola pikir keuangan bersifat toksik.
5. Jangan Ragu Meminta Bantuan dari Profesional
Apabila kamu merasa kesulitan untuk mengontrol pola pikir keuangan buruk secara mandiri.
Maka jangan ragu untuk segera meminta bantuan kepada profesional terkait, misalnya konsultan keuangan, dan lainnya. Dengan kehadiran seorang konsultan, kamu dapat menerima bimbingan mengenai perencanaan keuangan yang maksimal. Alhasil, seluruh tujuan finansialmu dapat terealisasi dengan baik.
Tidak hanya konsultan, kamu juga bisa meminta bantuan kepada keluarga, teman, ataupun sahabat yang memiliki kapabilitas dalam menangani permasalahan yang sedang kamu hadapi.
Sekian pemaparan informasi terkait topik kali ini. Semoga bermanfaat, sobat Finplan!