Investor merupakan seseorang yang membeli saham perusahaan dengan harapan mendapatkan keuntungan berupa cashflw jangka panjang dan kenaikan nilai.
Biasanya investor akan merasa senang apabila saham yang dibeli harganya sedang turun tetapi fundamentalnya tetap dala kondisi baik.
Kenapa para investor bisa senang?
Mari kita analogikan hal ini seperti membeli rumah yang harga jualnya di bawah harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
Tentunya hal ini akan membuat pembeli senang karena tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi si pemilik menjual rumah dengan harga murah, salah satunya adalah sedang membutuhkan uang dalam waktu cepat.
Hal ini bisa juga diterapkan dalam invstasi saham. Para investor akan mencari saham-saham yang harganya murah, lalu mereka akan menyimpan saham tersebut selayaknya ‘rumah’ yang akan selamanya ditempati atau bahkan dijadikan warisan untuk anak-anaknya. Bagi para investor, membeli saham bertujuan untuk mendapatkan cash flow berupa pendapatan bulanan sampai dengan pendapatan untuk selamanya (tanpa harus bekerja).
Jika investor diibaratkan membeli rumah untuk ditempati, berbeda dengan trader yang sengaja membeli ‘rumah’ untuk selanjutnya dijual lagi ke orang lain.
Begitulah prinsip yang diterapkan para ivestor dalam berinvestasi saham, yatiu membeli saham dari perusahaan bagus dengan harga yang murah atau rendah, kemudian disimpan.
Lalu, bagaimana apabila kondisi saham dan pasar saham sedang menurun? Apakah ada cara bagi para investor agar kondisi saham yang dibeli tetap aman dan untung? Mari, simak 4 caranya di bawah ini.
1. Menghitung dana yang dimiliki
Cara pertama yang bisa dilakukan ketika kondisi saham sedang anjlok adlaah dengan menghitung seluruh uang untuk membeli saham. Uang-uang tersebut biasnaya disimpan dalam bentuk tabungan, deposito, dan bentuk lainnya.
2. Mencari dan Menganalisis Perusahaan
Berikutnya, Anda bisa mulai mencari saham perusahaan yang terlihat cukup bagus dan menjanjikan. Untuk mempermudah tahap analisis perushaan, idealnya tentukanlah 3 sampai 5 saham yang Anda incar.
Hal tersebut harus Anda lakukan untuk mempermudah Anda dalam melakukan analisis perusahan lebih dalam dan membuat keputusan pembelian saham. Tentunya jika pilihannya hanya sedikit, Anda tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk membeli saham yang sudah dianalisis.
3. Durasi Penyimpanan Saham
Bagi para investor, durasi penyimpanan menjadi hal penting. Maka langkah ketiga yang bisa Anda lakukan adalah dengan cara melihat berapa banyak keuntungan yang bisa mereka dapatkan dalam waktu satu tahun. Karena tujuan utama para investor adalah mendapatkan keuntungan dari saham yang mereka miliki, baik dalam bentuk cashflow maupun keuntungan lainnya.
Jika kinerja perusahaannya bagus, maka para investor tidak ragu untuk menyimpan saham mereka dalam waktu yang lama. Bahkan beberapa dari investor tersebut tidak akan menjualnya.
4. Gunakan Cara Membeli yang Tepat
Cara terakhir yang bisa Anda lakukan adalah membeli saham dengan cara yang tepat. Sebagian besar investor menggunakan 2 cara di bawah ini pada saat membeli saham.
a. Lump Sum Method
Lump sum method merupakan metode yang biasnya digunakan oleh para investor apabila mereka ingin melakukan take over beberapa saham mayoritas dan bahkan bisa sampai menjadi tender offer di pasar.
Sebenarnya metode ini akan sangat menguntungkan apabila Anda bisa mengerti dan menemukan waktu yang tepat serta memiliki skill menganalisis saham secara teknikal. Jika Anda rasa belum memiliki dua kemampuan diatas, maka lebih baik jangan paksakan membeli saham dengan metode ini. Selain akan merugi, Anda juga bisa depresi.
b. Dollar Cost Averaging
Dollar cost averaging adalah cara membeli saham berikutnya yang bisa Anda gunakan. Cara ini sebenarnya lebih dikenal dengan menabung saham.
Dengan menggunakan cara ini, Anda tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak untuk membeli saham. Seperti halnya menabung, Anda hanya perlu membeli saham yang sudah Anda incar secara rutin dengan nominal yang sudah ditentukan sebelumnya.
Metode ini juga dianggap lebih ‘friendly’ untuk para investor pemula, apalagi jika belum memahami tentang analisis teknikal. Selain cocok untuk investor pemula, metode DCA ini juga menjadi alternatif bagi investor besar untk mengumpulkan saham yang sudah mereka incar.
Gunakan Cara Terbaik Anda
Investasi merupakan hal yang sangat fleksibel. Maka jika ingin membeli saham atau sedang menghadapi kondisi yang kurang baik, Anda bisa mencoba berbagai hal untuk mengetahui cara apa uang cocok. Jangan terlalu fokus hanya pada satu cara.
Sumber: https://www.finansialku.com/4-strategi-jitu-untuk-investor-ketika-saham-anjlok/