Suku bunga ga terlepas dari kegiatan ekonomi setiap tahunnya. Setiap ada kejadian ekonomi atau geopolitik, suku bunga akan selalu berperan untuk mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kejadian tersebut.
Kejadian ekonomi makro ataupun ekonomi mikro akan memiliki hubungan dengan pergerakan suku bunga. Nah, untuk kita nih orang biasa, akan merasakan ketika akan mulai mencicil rumah melalui KPR. Naik turunnya suku bunga acuan, akan berpengaruh terhadap cicilan KPR yang akan kita bayarkan.
Saat suku bunga acuan turun, bank juga akan menurunkan bunga kredit, dan terjadi sebaliknya. Tapi, kondisi ini ga selalu ideal seperti ini ya, karena biasanya ketika suku bunga acuan dari Bank Indonesia turun, bank lain akan mengikuti beberapa saat kemudian.
Nah yang melakukan kontrol naik turun terhadap suku bunga acuan ini adalah Bank Indonesia (BI). Mereka menjalankan tugasnya dalam kebijakan moneter untuk mengatur peredaran uang yang ada di masyarakat, simplenya sih begitu.
Dinamika suku bunga ini bukan hanya berpengaruh ke bunga KPR ya, berpengaruh juga ke bunga pinjaman pribadi dari bank, suku bunga simpanan atau tabungan di bank, hingga nilai tukar mata uang asing.
Nah kita bahas lebih dalem lagi nih di artikel ini
Baca Juga : Bank Syariah VS Bank Konvensional? Kamu Harus Tau!
1. Pengertian Suku Bunga Acuan
Suku bunga acuan Bank Indonesia merupakan besaran return yang ditetapkan oleh Bank Sentral (BI) jika ada bank umum yang ingin menggadaikan surat berharaga miliknya.
Secara teori, ketika BI menaikkan suku bunga maka bank akan lebih banyak menaruh dananya ke instrumen moneter, ketimbang menyalurkan kredit ke sektor riil (karena resikonya lebih besar di sektor riil). Serta, masyarakat juga akan lebih memilih untuk menyimpan dana melalui produk keuangan di bank. Hal ini menyebabkan uang yang beredar di masyarakat berkurang, dan bisa mengontrol inflasi.
Mungkin cukup kompleks. Tapi yang jelas, perubahannya ini akan berimbas dan berpengaruh ke berbagai aspek perbankan karena biaya pendanaan sektor keuangan ikut berubah.
2. BI 7 Day Reverse Repo Rate
Mulai di 19 Agustus 2016, Bank Indonesia memberlakukan kebijakan baru yang disebut BI 7 Day Reverse Repo Rate yang menggantikan BI Rate. Kenapa BI menetapkan BI 7DRRR? Menurut BI, hal ini untuk memberikan penyesuaian yang baru lebih cepat dengan keadaan ekonomi yang dinamis.
Selain itu, ketika dengan BI Rate, bank umum yang membeli gadai surat berharga BI perlu waktu satu tahun untuk menarik dananya. Sedangkan dengan BI 7DRRR hanya perlu tujuh hari untuk menarik dananya.
3. Fungsi Suku Bunga Acuan
Tadi udah beberapa kali tersebut, bank sentral memiliki fungsi untuk mengontrol inflasi. Nah, selain itu juga berfungsi untuk menjaga ekonomi negara untuk stabil.
Untuk mengontrol inflasi, seperti disebutkan tadi karena masyarakat akan menaruh dana di produk keuangan perbankan yang menyebabkan uang beredar semakin sedikit. Sesuai teori inflasi, maka inflasi dalam suatu ekonomi bisa diredam atau berkurang.
Ketika nanti peredaran uang sudah bisa tertekan dan inflasi sudah mulai bisa terkontrol kembali, maka BI bisa menurunkan suku bunganya.
NAH!
Itu dia tadi tentang suku bunga acuan. Semoga artikel ini bisa membantu untuk apapun ya!