Obligasi Pemerintah – Di tengah kondisi ekonomi dunia yang masih naik-turun, investasi menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan aset yang kita miliki. Kondisi inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya investor baru saat ini.
Di kalangan investor baru, pasar modal menjadi ‘tempat’ aman untuk berinvestasi karena menawarkan banyak produk yang ramah pemula, salah satunya adalah obligasi pemerintahan.
Meskipun tidak setenar saham, nyatanya obligasi mampu menarik perhatian sebagian investor yang ingin mendiversifikasi portofolionya. Selain durasi investasi yang tergolong singkat, risiko kerugian obligasi juga terbilang minim.
Dalam pasar modal, obligasi terbagi kedalam beberapa jenis dengan keuntungan yang berbeda-beda di setiap jenisnya. Obligasi pemerintah menjadi produk yang cukup banyak menyita perhatian para investor. Mengapa? Karena obligasi yang dikeluarkan pemerintah umumnya memiliki risiko gagal bayar lebih rendah dibanding produk lainnya.
Apakah kamu salah satu investor pemula yang tertarik untuk berinvestasi di obligasi pemerintah? Ingin tahu lebih banyak seputar obligasi pemerintah dan bagaimana cara kerjanya?
Obligasi Pemerintah
Obligasi pemerintah merupakan salah satu produk pasar saham berupa surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mendapatkan pendanaan. Penerbit obligasi kemudian akan membayar atau mengembalikan dana sejumlah yang tertera pada surat utang sesuai dengan waktu jatuh tempo yang sudah ditetapkan.
Jangka waktu obligasi pemerintah umumnya singkat, hanya sekitar 1 – 5 tahun saja. Waktu jatuh tempo yang singkat inilah yang membuat banyak orang tertarik untuk berinvestasi di obligasi pemerintahan.
Obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu seri Obligasi Negara Ritel (ORI) dan seri Sukuk Ritel Pemerintah.
Sebagai penerbit surat utang, pemerintah Republik Indonesia menawarkan beberapa obligasi kepada investor dengan maturity atau jatuh tempo yang beragam. Saat ini, jumlah surat utang yang diterbitkan pemerintah Indonesia yang terdaftar di laman resmi KSEI (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia), yaitu sebanyak 113 obligasi.
Obligasi Pemerintah vs Obligasi Korporat
Sebagai produk investasi di pasar modal, ternyata obligasi tidak hanya diterbitkan oleh pemerintah, tetapi perusahaan seperti perusahaan swasta, BUMN atau BUMD juga mengeluarkan surat utang. Lalu, apa perbedaan antara surat utang pemerintah dan korporat? Dikutip dari laman resmi OJK, ada tiga hal utama yang membedakan antara surat utang terbitan pemerintah dengan surat utang terbitan korporat. Tiga hal tersebut yaitu a) imbal hasil; b) jangka waktu; dan c) minimal pembelian.
Baca juga: Perbedaan Saham dan Obligasi yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berinvestasi
Obligasi Pemerintah
- Imbal hasil pada surat utang terbitan pemerintah merupakan imbal hasil kompetitif dibandingkan dengan rata-rata bunga deposito.
- Jangka waktu surat utang yang diterbitkan pemerintah biasanya kurang dari 5 tahun.
- Surat utang dapat dibeli dengan nominal minimal 1 juta rupiah.
Obligasi Korporat
- Surat utang yang diterbitkan korporat memiliki imbal hasil kompetitif dibandingkan dengan rata-rata bunga deposito atau kupon obligasi negara.
- Jangka waktu surat utang terbitan perusahaan yaitu satu tahun atau lebih dari 5 tahun.
- Surat utang dapat dibeli dengan nominal pembelian minimal 5 juta rupiah atau disesuaikan dengan kebijakan mitra distribusi.
Keuntungan Investasi Obligasi Pemerintah
Setiap investasi memberikan keuntungan bagi investor, termasuk obligasi atau surat utang. Keuntungan berupa cash flow setiap bulan sampai dengan capital gain. Adapun keuntungan lain yang bisa diperoleh dari berinvestasi obligasi, seperti:
- Tingkat imbal hasil dalam jangka waktu yang sama lebih tinggi jika dibandingkan dengan deposito.
- Surat utang dapat dijual di pasar sekunder (antar investor domestik) kapanpun sebelum waktu jatuh tempo, dan kemungkinan mendapatkan nilai imbal hasil tinggi apabila harga obligasi mengalami kenaikan harga.
- Pemerintah menjamin kupon dan pokok.
- Obligasi pemerintah menawarkan tingkat bunga sama pada kupon sampai dengan waktu jatuh tempo.
- Mendapatkan cash flow berupa pembayaran kupon dan bunga setiap bulannya.
- ORI dapat diperdagangkan di organized OTC melalui platform perdagangan elektronik atau ETP (Electronic Trading Platform).
- Adanya potensi mendapatkan keuntungan berupa capital gain.
Risiko Investasi Obligasi
Selain memperoleh keuntungan, investasi juga bisa erat kaitannya dengan risiko yang diterima investor. Pada obligasi, risiko yang muncul biasanya disebabkan oleh berbagai hal. Berikut adalah beberapa risiko dalam investasi surat utang.
- Risiko gagal bayar oleh penerbit surat utang.
- Penurunan harga akibat inflasi dan tingkat suku bunga yang tidak stabil dan cenderung menurun.
- Harga yang ditawarkan mengalami penurunan akibat inflasi dan kondisi keuangan lainnya menyebabkan terjadinya risiko likuiditas.
Cara Berinvestasi Obligasi
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan jika kamu ingin mulai berinvestasi di obligasi. Dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan,cara untuk berinvestasi obligasi pemerintah juga berlaku sama untuk investasi pada SBN (Surat Berharga Negara) Ritel. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk memulai investasi di obligasi.
1. Registrasi
Registrasi merupakan tahapan awal ketika kamu akan berinvestasi di obligasi. Dalam tahap ini, kamu bisa mendaftarkan diri dan memasukkan beberapa data pada sistem elektronik yang sudah disediakan oleh mitra distribusi. Beberapa data yang perlu kamu masukkan dalam sistem ini diantaranya:
- Data diri
- Single Investor Indetification number (nomor SID)
- Nomor Rekening Dana
- Nomor Rekening Surat Berharga
Apabila kamu tidak memiliki salah satu atau beberapa dari persyaratan diatas, kamu bisa menghubungi mitra distribusi.
2. Pemesanan
Tahapan pemesanan merupakan tahapan dimana kamu sudah berhasil melakukan registrasi, kamu diarahkan untuk memesan obligasi atau SBN yang kamu inginkan. Jangan lupa untuk membaca ketentuan dalam memorandum informasi sebelum melakukan pemesanan. Perlu diingat, bahwa pemesanan hanya bisa dilakukan pada saat masa penawaran SBN.
3. Pembayaran
Setelah memesan dan membaca ketentuan serta pemesanan sudah diverifikasi, selanjutnya mitra distribusi akan mengirimkan email atau sms berisi billing code atau kode pembayaran untuk digunakan sebagai penyetoran dana investasi melalui bank persepsi, pos, atau lembaga persepsi lainnya dengan batas waktu yang sudah ditetapkan.
4. Konfirmasi
Setelah melakukan pembayaran, investor akan menerima notifikasi complete order dan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Investor juga akan mendapatkan alokasi obligasi pada tanggal penerbitan (settlement) dan investor bisa meminta bukti konfirmasi kepemilikan Obligasi kepada mitra distribusi.
Tertarik untuk Mulai Investasi?
Itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum mulai berinvestasi di Obligasi Pemerintah. Pada dasarnya semua jenis dan produk investasi memiliki risiko dan keuntungan yang berbeda.
Siapkan semua hal dengan baik sebelum memulai investasi, seperti pengetahuan, mental sampai dengan besaran dana yang kamu miliki. Jangan lupa untuk melakukan cek profil risiko terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
Ingin tahu lebih banyak seputar investasi dan pasar modal, termasuk obligasi? Cek tautan ini untuk mengetahui apa yang Finplan siapkan untukmu!