Ketika memulai investasi, sebagian besar orang pasti akan memulainya dengan modal kecil. Hal ini bukan tanpa alasan, tetapi langkah ini dilakukan untuk menghidari kerugian. Reksadana pasar uang merupakan salah satu produk investasi yang terkenal sebagai investasi minim modal – minim risiko.
Instrumen reksadana dianggap ‘ramah’ bagi pemula yang tidak punya banyak waktu untuk belajar tentang investasi secara mendalam. Jika dilihat secara sekilas, berinvestasi di reksadana mirip dengan kegiatan menabung. Investor hanya perlu menyerahkan dana kepada manajer investasi untuk selanjutnya dikelola menjadi portofolio efek.
Reksadana terbagi ke dalam beberapa jenis yang bisa dipilih investor sesuai dengan high and return yang mereka inginkan. Salah satu jenis reksadana yang dinilai memiliki risiko yang rendah adalah RDPU.
Kira-kira, apa alasannya mengapa RDPU diklaim memiliki risiko rendah? Apakah hal ini berkaitan dengan modal dan keuntungan yang didapat?
Apa Itu Reksadana Pasar Uang?
Reksadana merupakan salah satu produk investasi pasar modal, dimana uang atau modal investor dihimpun dan dikelola oleh manajer investasi menjadi portofolio efek. Mudahnya, investasi ini mirip dengan kegiatan menabung dan patungan untuk memiliki beberapa aset.
Reksadana terbagi ke dalam 5 jenis yang masing-masing memiliki porsi risk and return yang berbeda-beda. Adapun jenis reksadana yang ada di Indonesia terdiri dari reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pasar uang (RDPU), reksadana pendapatan tetap, dan reksadana syariah.
Reksadana pasar uang merupakan produk investasi jangka pendek, karena periode investasinya hanya sampai 1 tahun. Reksadana jenis ini biasanya menjadi pilihan investor moderat yang ingin memiliki keuntungan dari setiap modal yang disetorkan.
Cara Kerja Reksadana Pasar Uang
Semua jenis reksadana sebenarnya memiliki cara kerja yang cenderung sama. Hal yang menjadi pembeda biasanya terletak pada instrumen yang akan dijadikan portofolio efek.
Pada reksadana pasar uang, seluruh modal diinvestasikan ke instrumen pasar uang, seperti surat utang. Jangka waktu jatuh tempo setiap instrumen pasar uang rata-rata kurang dari 1 tahun. Maka, durasi investasi pada RDPU lebih pendek daripada jenis lainnya.
Baca juga: Cara Investasi Reksadana, Dijamin Untung Banyak!
Adapun cara kerja RDPU yang pertama yaitu tahap pengumpulan dana. Pada tahap ini, manajer investasi akan mengumpulkan dana atau modal yang disetorkan oleh masing-masing investor. Dana yang sudah terkumpul kemudian diinvestasikan ke beberapa instrumen pasar uang seperti sertifikat deposito, dan surat berharga pasar uang.
Tahap kedua yaitu manajer investasi melakukan pengelolaan dana. Di tahap ini, manajer investasi akan membuat portofolio yang berisi instrumen keuangan dengan waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Selain membuat, manajer investasi juga menginvestasikan portofolio untuk mendapatkan keuntungan.
Tahap ketiga yaitu manajer investasi membuat dan memberikan laporan investasi kepada pemilik dana (investor). Laporan dana investasi diberikan secara berkala yang berisikan informasi berupa komposisi aset, portofolio efek, sampai dengan kinerja aset.
Risk and Return Reksadana Pasar Uang
Risiko dan keuntungan merupakan dua hal yang akan selalu ada dan melakat pada kegiatan investasi. Baik risiko maupun keuntungan, keduanya memiliki tingkat yang berbeda untuk setiap instrumennya.
Secara umum, risiko dan pengembalian dari reksadana lebih rendah dari investasi saham. Jika dilihat lebih dalam, setiap jenis reksadana ternyata memiliki risiko yang beragam pula.
Reksadana pasar uang termasuk jenis dengan risk and return yang paling rendah dibandingkan dengan jenis lainnya. Adapun risiko dan pengembalian dari RDPU, yaitu:
Risiko
- Risiko Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan pencairan sebuah aset. Meskipun reksadana termasuk produk investasi dengan likuiditas yang cukup tinggi, namun keahlian dalam memilih RDPU yang baik tetap menjadi poin utama.
- Risiko pengaruh nilai bunga atas nilai imbas hasil
Adanya fluktuasi terhadap naik turunnya suku bunga dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh RDPU. fluktuasi atau keadaan naik turun dalam ekonomi merupakan hal yang pasti dan tidak dapat diprediksi. Untuk menghindari hal ini, maka seorang investor harus selalu melihat kondisi perekonomian nasional maupun global.
- Risiko wanprestasi
Wanprestasi merupakan peristiwa gagalnya pencairan pembayaran dari pusat. Risiko ini muncul ketika manajer investasi tidak bisa mengembalikan dana investor karena suatu kondisi, seperti kegagalan pembayaran dari perusahaan penerbit, sampai dengan likuidasi obligasi.
Untuk menghindari risiko ini, perlunya ada analisis dari investor sebelum membeli reksadana pasar uang.
Keuntungan
- Ramah modal
Keuntungan pertama yang bisa dirasakan investor ketika berinvestasi di RDPU adalah modal yang cukup ‘ramah’ di saku para pemula. Modal awal pembelian RDPU yang cukup fleksibel cocok bagi pemula yang masih belajar investasi.
- Tersedia likuiditas harian
Return RDPU yang cukup menarik adalah likuiditas harian, dimana investor bisa menjual kembali asetnya sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada hari yang sama. Hal ini tentu membuat investor lebih mudah untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu yang cukup cepat.
- Keamanan terjamin
Keuntungan selanjutnya yaitu keamanan yang terjamin, karena mulai dari perusahaan penghimpun dana sampai dengan aset (produk pasar uang) yang dijual dijamin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Transparan
Keuntungan berikutnya terletak pada keseluruhan aspek reksadana yang mengutamakan transparansi, tidak terkecuali pada RDPU. Transparansi ini dilakukan dengan tujuan menjaga reputasi dan nama baik pihak penghimpun dana sampai dengan kenyamanan pemilik dana.
Bentuk transparansi yang diterapkan dalam RDPU adalah pemberian laporan kinerja aset. Transparansi ini sangat menguntungkan investor yang ingin membandingkan aset sebelum menginvestasikan modalnya.
Produk Reksadana Pasar Uang di Indonesia
Produk RDPU di Indonesia terbilang cukup banyak. Ada berbagai pilihan RDPU yang bisa disesuaikan dengan kemampuan budget dan finansial setiap investor. Berikut ini ada 5 produk reksadana pasar uang yang terverifikasi oleh OJK:
- Sucorinvest Money Market Fund
- Sucorinvest Sharia Money Market Fund
- Mandiri Investa Pasar Uang
- Syailendra Dana Kas
- Batavia Dana Kas Maxima
- Bahana Dana Likuid
- Trim Kas 2
Reksadana Pasar Uang, Modal Minim dan Low Risk Investment yang Menjanjikan
Memilih dan memiliki produk investasi terbaik sesuai dengan tujuan keuangan menjadi impian setiap investor. Bagi investor pemula, kehadiran reksadana rupanya sangat membantu proses belajar berinvestasi.
Reksadana pasar uang menjadi salah satu jenis investasi yang banyak direkomendasikan untuk para investor pemula, terutama mereka yang profil risikonya adalah seorang yang moderat. Modal minim dan rendah risiko menjadi trigger bagi investor pemula untuk mulai berinvestasi.
Ingin belajar investasi tapi bingung mulai dari mana? Ayo belajar investasi dan pasar modal bareng sama Finplan Indonesia dan jangan ragu soal biaya. Langsung saja klik link ini dan cari modul pembelajaran yang kamu butuhkan.
Selamat Berinvestasi!