Contoh konsumerisme merupakan perilaku konsumtif yang dilakukan oleh seseorang. Saat ini, gaya hidup konsumtif dapat kamu lihat dengan jelas pada semua kalangan, Sobat Finplan. Mungkin ada di antara kerabat kamu atau diri kamu sendiri yang susah lepas untuk tidak belanja berlebihan. Lalu, apa saja contoh konsumerisme?
Contoh Konsumerisme yang Harus Dihindari
Selain kemajuan teknologi dan masifnya penggunaan media sosial, konsumerisme pun timbul karena modernisasi serta pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Gaya hidup konsumerisme sebenarnya juga turut andil dalam memajukan bisnis seseorang. Otomatis, pelaku bisnis dapat memberikan kesempatan kerja karena permintaan barang yang tinggi.
Namun, rasanya efek yang datang lebih banyak negatifnya untuk diri sendiri dan juga lingkungan. Untuk itu, Sobat Finplan perlu tahu contoh konsumerisme agar tidak terjerumus pada perilaku pemborosan ini. Simak, ya!
1. Mengoleksi Beragam Item Mode Branded
Saat ini, banyak dari mereka yang berlomba-lomba mengoleksi tas, jam tangan, dan pakaian bermerek dengan harga yang tinggi. Produk branded memang menjanjikan kualitas yang akan awet hingga bertahun-tahun. Bahkan bisa juga kamu jadikan sebagai investasi.
Tapi, tidak sedikit lho yang membeli item fesyen branded karena melihat para selebriti atau menginginkan status sosial yang berbeda. Jika kamu memutuskan untuk beli produk dari brand ternama, pastikan kondisi keuanganmu sudah cukup aman untuk waktu mendatang dan tidak berlebihan.
2. Fear of Missing Out (FOMO), Contoh Konsumerisme Pada Anak Muda
Istilah ini semakin populer di kalangan anak muda. Mereka yang FOMO takut dikatakan kurang update karena tidak tahu tren teranyar. Hal tersebut berbahaya dan dapat berujung pada pemborosan, terutama FOMO pada tren berpakaian.
Percaya deh, tren di tengah masyarakat itu akan selalu dinamis dan berubah, bahkan dalam periode yang singkat. Misalnya saja, bulan lalu sedang trending kardigan berwarna lilac. Nah, bulan depan tren tersebut akan tergusur karena kemunculan model terbaru.
3. Budget Konsumsi Sehari-hari yang Tidak Hemat
Siapa yang sering jajan dan makan di luar? Kalau kamu salah satunya, berarti kamu perlu berhati-hati, sebab penghasilan bulanan yang kamu punya bisa terkuras hanya karena hal ini.
Kamu bisa bandingkan uang yang kamu keluarkan untuk makan di restoran dengan makanan yang kamu olah sendiri. Tentunya akan lebih boros bila Sobat Finplan datang ke restoran, bukan?
Boleh saja kok kalau sesekali mau kasih hadiah ke diri sendiri dengan makan enak di restoran. Agar tidak kebablasan, buat anggaran tersendiri untuk menu harian. Dengan begitu, kamu punya pegangan yang bisa jadi rem untuk diri sendiri.
Cara Agar Terhindar dari Contoh Konsumerisme
Ada beberapa cara yang bisa kamu tempuh supaya tetap berjarak dari perilaku dan contoh konsumerisme. Apa saja, ya? Mengutip laman Cermati.com, ini dia daftarnya!
1. Buat Daftar Prioritas
Perlu kamu ingat bahwa konsumerisme datang karena keinginan dan sifat impulsif. Oleh karena itu, buatlah list prioritas barang yang memang kamu perlukan setiap harinya.
Selain terhindar dari contoh konsumerisme, keuanganmu akan lebih terjaga karena hemat. Bonusnya lagi, kamu turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, sebab tidak banyak barang yang menumpuk.
2. Jangan Sering Bepergian
Bepergian terlalu sering dapat menjadi celah yang efektif buat bikin kamu ingin berbelanja. Apalagi kalau ke pusat perbelanjaan, Sobat Finplan. Isi dompetmu jadi nggak sehat karena lihat banyak barang bagus di sana.
Cek aplikasi belanja online secara berkala juga punya dampak yang sama. Terlebih barang yang ada di sana punya harga yang lebih murah kalau kamu bandingkan dengan yang ada di mal.
Jadi, jangan sering-sering bepergian, ya! Lalu, cukup buka aplikasi e-commerce ketika kamu perlu beli sesuatu saja.
3. Buat Anggaran
Anggaran tiap bulan menjadi sarana untuk mengatur dana yang kamu punya. Anggaran yang baik terlihat dari daftar perencanaan yang detail dan konsistensi kamu karena mengikuti budget yang telah dibuat. Catat juga setiap pengeluaran agar kamu bisa mengevaluasi apakah uang yang keluar sama atau tidak dengan rencana belanja.
4. Menabung
Orang yang terbiasa menabung biasanya punya kondisi keuangan yang prima. Mereka berpikir bahwa uang lebih baik ditabung daripada digunakan untuk beli barang. Tidak apa-apa kalau hanya sedikit nominal yang kamu sisihkan untuk menabung. Sedikit-sedikit lama-lama bisa jadi bukit! Betul, ‘kan?
Yuk mulai kendalikan dirimu agar bisa hidup lebih sehat tanpa sifat konsumtif dan finansial yang aman. Coba budgeting dari sekarang dengan pedoman yang manjur dan ramah pemula di kelas online Finplan! Diskonnya melimpah dan bebas kamu akses kapan saja. Tersedia juga lho kelas tentang investasi dan edukasi keuangan lainnya. Langsung meluncur ke laman Finplan.id, ya!