Ketika seseorang mulai memasuki kehidupan rumah tangga, akan muncul berbagai hal baru, salah satunya adalah mengatur keuangan keluarga. Proses mengatur keuangan dalam rumah tangga terkadang tidak berjalan dengan baik. Maka, tidak jarang kehadiran tips mudah dan ampuh seputar cara mengatur keuangan rumah tangga yang efektif sangat dibutuhkan.
Dalam mengatur keuangan keluarga bersama pasangan sebenarnya bukan hal sulit untuk dilakukan. Terjadinya miskalkulasi dalam menghitung besaran kebutuhan rumah tangga membuat kondisi keuangan bisa jadi tidak stabil.
Untuk menghindari berbagai kesalahan perhitungan dan alokasi pendapatan, berikut ini Finplan akan berikan beberapa cara untuk mengatur keuangan dalam rumah tangga.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Mengelola keuangan dalam rumah tangga memang tidak selamanya mudah, terkadang ada saja hal yang menggagalkan niat mengatur keuangan. Sikap menunda merupakan salah satu faktor utama yang membuat proses mengatur uang jadi makin sulit.
Dalam mengelola keuangan, terkadang ada banyak pertanyaan yang muncul. Salah satunya adalah “bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros?“.
Agar bisa mewujudkan kondisi keuangan rumah tangga yang sehat dan pengelolaan dana yang mudah, berikut ini ada 6 cara terbaik dalam mengelola finansial keluarga.
1. Menghitung pendapatan
Langkah awal mengatur keuangan rumah tangga adalah menghitung seluruh pendapatan atau pemasukan. Dalam sebuah keluarga, pendapatan utama biasanya berasal dari gaji. Kamu juga perlu menghitung pendapatan lain yang berasal dari usaha sampingan.
Menghitung pemasukan dalam rumah tangga merupakan langkah utama yang penting dan krusial. Mengapa? Karena dengan mengetahui jumlah seluruh pendapatan, maka proses membuat anggaran dana akan lebih mudah dan transparan.
2. Gunakan aturan 50/30/20
Aturan 50/30/20 merupakan sebuah cara untuk menghitung besaran alokasi dana untuk setiap kebutuhan manusia, salah satunya adalah kebutuhan rumah tangga.
Lalu, apa itu 50/30/20? Aturan 50/30/20 merupakan aturan alokasi dana pendapatan untuk menghitung besaran pengeluaran, keinginan, dan dana investasi.
Cara menghitung alokasi dana dengan aturan ini sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan membagi seluruh pemasukan sesuai dengan angka pada aturan tersebut.
Arti dari angka-angka tersebut adalah:
- 50% total pemasukan bersih untuk memenuhi kebutuhan keluarga;
- 30% dari pendapatan bersih untuk memenuhi keinginan dalam keluarga; dan
- 20% penghasilan untuk tabungan dan pembayaran utang.
Dengan menggunakan cara ini, mengatur besaran uang yang harus disisihkan akan lebih mudah dan tepat sasaran.
Kamu juga bisa menggunakan kalkulator Finplan untuk menghitung besaran alokasi dana menggunakan aturan 50/30/20 dengan lebih cepat dan praktis.
3. Membuat rincian anggaran pengeluaran
Langkah berikutnya adalah membuat rincian anggaran prioritas pengeluaran. Membuat prioritas pembayaran merupakan hal wajib karena berhubungan dengan kelangsungan hidup, seperti membeli bahan makanan sampai dengan biaya sekolah anak.
Selain membuat prioritas pembayaran, membuat alokasi dana melalui pos keuangan juga penting. Pos atau kantong uang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan uang untuk berbagai kebutuhan maupun tabungan. Selain itu, pos uang juga berguna sebagai ‘rem ’ ketika seseorang selalu membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang kurang penting.
Membuat rincian anggaran pengeluaran juga harus diikuti dengan mencatat pengeluaran. Catatan pengeluaran sangat berfungsi untuk mengetahui untuk apa saja uang yang dibelanjakan. Pencatatan ini juga berfungsi sebagai evaluasi keuangan bulanan, apakah ada indikasi terjadinya pemborosan atau tidak.
4. Memiliki asuransi
Cara berikutnya yang perlu diikuti adalah memiliki asuransi untuk setiap anggota keluarga. Asuransi merupakan sebuah bentuk proteksi terhadap kerugian keuangan yang berasal dari kejadian yang tidak diinginkan.
Dengan memiliki asuransi, ada berbagai bentuk bantuan kepada pihak tertanggung berupa biaya pengobatan, biaya ganti rugi, sampai dengan santunan kematian. Itulah alasan mengapa memiliki asuransi menjadi hal penting untuk menjaga stabilitas finansial dalam keluarga.
Setiap anggota keluarga terutama pencari nafkah perlu memiliki asuransi, seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Untuk anak, memiliki asuransi seperti asuransi pendidikan unitlink yang bisa memberikan proteksi ganda seperti manfaat tambahan asuransi kesehatan.
5. Menyiapkan dana darurat
Kehidupan merupakan misteri yang tidak akan bisa ditebak, itulah mengapa memiliki dana darurat adalah kewajiban.
Dana darurat merupakan sejumlah uang yang disiapkan untuk melindungi finansial rumah tangga dari kondisi darurat, salah satunya adalah kondisi pasca PHK.
Persiapan dan besaran dana darurat untuk setiap orang berbeda, karena menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Idealnya kamu harus menyiapkan dana darurat untuk rumah tangga sebesar 9 – 12 kali total kebutuhan bulanan. Untuk menabung dana darurat, kamu perlu melakukannya secara konsisten, baik periode menabungnya serta besaran uang nya.
Misalkan, pengeluaran keluarga A selama 1 bulan sebesar Rp 5 juta, maka besaran dana darurat yaitu:
Rp 5.000.000 x 12 = Rp 60.000.000
Tips! Ketika menabung dana darurat, usahakan untuk tidak menaruh uang di produk investasi, untuk menghindari kerugian akibat likuiditas dan harga pasar yang fluktuatif. Lebih baik, simpan uang dalam bentuk tunai atau fresh money.
Baca juga: Besaran Dana Darurat : Wajib Kamu Tahu dan Kamu Punya!
6. Sisihkan untuk tabungan dan investasi
Setelah memenuhi dan melakukan cara di atas, langkah berikutnya adalah mulai menyisihkan sebagian uang untuk menabung dan investasi. Kedua hal ini penting apabila kamu ingin mencapai tujuan keuangan dan financial freedom dalam rumah tangga.
Sebagai calon orang tua, mulai berinvestasi jadi langkah tepat agar kondisi finansial dalam keluarga tetap stabil dan tidak tergerus arus inflasi. Dengan investasi juga, kamu bisa memanfaatkan keuntungan yang ada untuk berlibur bersama keluarga sampai dengan memiliki tambahan aset untuk masa depan anak.
Siap Miliki Keuangan Rumah Tangga yang Stabil?
Dalam berumah tangga, memiliki keuangan yang stabil adalah impian setiap orang. Maka, mulailah konsisten dalam mengelola keuangan keluarga. Semoga cara mengatur keuangan rumah tangga di atas bisa membantu memperbaiki kondisi finansial seluruh rumah tangga di Indonesia.