Idealnya ketika investasi, modal atau dana yang dimiliki sebaiknya tidak diletakkan hanya pada satu produk investasi.
Mengapa?
Karena jika kamu hanya meletakkan modal di satu tempat saja akan ada potensi besar kamu mendapatkan risiko. Ada baiknya jika dana investasi yang kamu miliki bisa divariasikan atau di-diversifikaskan ke dalam produk investasi lainnya, guna mengurangi risiko. Hal ini juga termasuk jika kamu berinvestasi di pasar modal.
Akhir-akhir ini, ketenaran berinvestasi di pasar modal mengalami peningkatan. Selain peningkatan dari para investor, produk investasi Exchange Traded Fund (ETF) juga menjadi produk investasi yang ikut meningkat.
Alasan peningkatan ETF yaitu karena produk ini sangat terjangkau dan likuid, sehingga banyak orang yang menjadikannya sebagai alternatif produk investasi.
ETF juga mendapatkan dukungan dari para pelaku pasar dan OJK. hal ini dapat dilihat dari adanya revitalisasi perdagangan pasar ETF, sampai dengan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ETF secara komprehensif.
Memang jika dilihat dari segi pamor, ETF masih berada di bawah saham dan reksa dana. Tetapi ada juga investor yang menggunakan ETF untuk diversifikasi produk investasi mereka.
Akan lebih bagi kamu yang ingin berinvestasi di ETF untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa itu ETF.
Exchange Traded Fund (ETF) Itu Apa?
ETF merupakan reksa dana dalam betuk kontrak investasi kolektif dimana bursa efek memperdagangkan unit penyertaannya.
Dalam kata lain, ETF bisa dianggap sebagai hasil penggabungan antara reksa dana dengan saham. Dimana pada ETF ini pengelolaan dilakukan seperti reksa dana, kemudian jual beli di pasar efek menggunakan mekanisme saham.
Beda ETF Dengan Reksa Dana
Walaupun sekilas terlihat mirip, ternyata ada lho perbedaan yang jelas antara ETF dan reksa dana. Penasaran?
Saluran perdagangan, minimum pembelian, biaya transaksi, risiko transaki, Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP), harga, underlying, settlement, sampai dengan keberadaan dealer partisipan adalah beberapa faktor yang membedakan antara ETF dengan reksa dana.
Jika perdagangan saham dilakukan melalui manajer investasi atau agen penjual reksa dana saham,maka untuk ETF, dealer partisipan bertugas sebagai penjual di pasar primer atau sekunder melalui broker.
Dealer partisipan adalah pihak yang menciptakan dan memperdagangkan unit penyertaan ETF di pasar sekunder.
Dealer partisipan yang melakukan penjualan atau pembelian unit penyertaan ETF, merupakan anggota bursa yang bekerja sama dengan manajer investasi pengelola ETF.
Di Indonesia sudah ada 6 dealer partisipan sampai saat ini, yaitu Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Philip Sekuritas, Panin Sekuritas, dan Indopremier Sekuritas.
Pembelian unit antara ETF dengan reksa dana juga mengalami perbedaan minimum pembelian berdasarkan hal diatas.
Pembelian minimum pada ETF creation unit di pasar primer yaitu 100.000 unit atau sama dengan 1.000 lot, dan minimum 100 unit atau 1 lot pada pasar sekunder, sangat berbeda dengan pembelian minimum reksa dana yaitu 1 unit.
Pada reksa dana, perhitungan nilai aktiva bersih perunit penyertaan (NAB/UP) hanya dilakukan setelah penutupan jam perdagangan di BEI sebnyak 1 kali. Sedangkan untuk ETF, selama jam perdagangan BEI berjalan, maka perhitungan NAB/UP (NAV) terus dilakukan setiap saat.
ETF dan reksa dana juga mengenakan biaya transaksi yang berbeda. Biaya transaksi pada ETF dibebankan sesuai dengan biaya komisi broker/ broker fee, hal ini disebabkan karena mekanisme perdagangannya seperti saham.
Sedangkan untuk reksa dana, biaya transaksi yang dibebankan kepada investor umumnya sebesar 1% sampai 3% untuk biaya pembelian dan penjualan kembali.
Selain itu, antara ETF dan reksa dana juga memiliki perbedaan pada jarga uang dibebankan. Jika pada ETF harga transaksi merupakan harga real time. Maka pada reksa dana, harga ditetapkan di akhir hari.
Untuk settlement transaksi, ETF menerapkan settlement transaksi pada dua hari setelah transaksi dilakukan atau T+2 layaknya transaksi saham. Sedangkan penerapan settlement transasi di reksa dana dilakukan 7 hari setelah transaksi atau T+7.
Underlying asset yang digunakan antara ETF dengan reksa dana juga berbeda. Dimana ETF menggunakan indeks acuan pada bursa efek dan reksa dana menggunakan saham.
Bukan hanya itu, hal lain yang perlu kau ketahui adalah risiko terkait ETF. Jika dalam reksa dana pengelolaan portofolio oleh manajer investasi menjadi risiko dari investasi reksa dana. Maka dalam ETF, karena transaksi perdagangan dilakukan selama jam bursa berlangsung jadi risiko investasi dapat dikontrol lebih rendah.
Investasi ETF: Tujuan
Selanjutnya, mungkin kamu akan bertanya apa alasan kita harus berinvestasi ETF.
Diversifikasi terhadap investasi yang kamu miliki merupakan salah satu tujuan dari berinvestasi di produk ETF.
Analogi dari diversifikasi investasi adalah seperti meletakkan telur di keranjang. Risiko banyak telur yang pecah akan lebih tinggi apabila kamu meletakkan 1 kg telur hanya pada 1 keranjang saja. Tapi apabila kamu membagi 1 kg telur ke dalam 4 wadah yang berbeda, pasti risiko kehilangan banyak telur akibat satu wadah yang jatuh akan lebih kecil. Kamu juga pastinya akan lebih tenang karena telur di wadah lain tidak hancur karena jatuh.
Begitu juga dengan investasi, diversifikasi pada investasi bisa kamu lakukan tidak hanya pada variasi produk investasi tetapi juga pada jenis industrinya. Hal ini tentu sangat membantu kamu dalam meminimalisir risiko investasi yang terjadi pada kita.
Tujuan lain dari investasi ETF mendapatkan manfaat dari fleksibilitas perdagangan (jual-beli) yang tinggi selama jam bursa berlangsung seperti saham.
Exchange Traded Fund: Jenis ETF
Karena diversifikasi investasi menjadi salah satu tujuan dalam berinvestasi ETF, maka dari itu ada berbagai jenis ETF yang dapat menghasilkan pendapatan, spekulasi, kenaikan harga, sampai dengan nilai lindung atau mengimbangi risiko dalam portofolio bagi para investor. Jenis-jenis ETF di Indonesia yaitu:
- ETF obligasi, mencakup obligas pemerintah, korporasi, obligasi negara bagian, wilayah lokal, atau wilayah kota.
- ETF industri, mencakup berbagai bidang industri tertentu, seperti perbankan, teknologi, dan sektor migas.
- ETF komoditas, mencakup investasi dalam komoditas di Indonesia, seperti emas dan minyak mentah.
- ETF invers, merupakan cara investor mendapat keuntungan dengan melakukan shorting saham sehingga terjadi penurunan saham. Shorting sendiri merupakan sebuah cara menjual saham dengan harapan dapat membeli kembali saham tersebut dengan nilai yang lebih rendah.
ETF invers bukanlah ETF sejati karena banyak ETF invers yang merupakan ETN (Exchange Traded Notes). Karena etn merupakan obligasi yang diperjual-belikan seperti saham dan didukung oleh penerbit (seperti bank).
Jika kamu bingung apakah etn sesuai dengan portofolio yang kamu miliki dan bisa kamu investasikan, kamu perlu memastikan dan memeriksa dengan pihak pialang terlebih dahulu.
Exchange Traded Fund: Keuntungan
Tidak hanya menarik karena kamu dapat melakukan diversifikasi produk investasi, berinvestasi pada ETF juga memiliki berbagai keuntungan lain, seperti:
a. Fleksibel dan mudah
Selama jam perdagang bursa berjalan, kamu dapat melakukan perdagangan ETF seperti layaknya saham.
b. Rendah risiko dan biaya
Management fee yang dikenakan dalam transaksi ETF cenderung lebih rendah jika dibadingkan dengan reksa dana, yaitu sebesar 2% – 4% untuk management fee dan 1% – 5% untuk biaya transaksi. Likuiditas ETF juga lebih terjamin, sehingga mudah untuk dicairkan dengan cara menjualnya di bursa.
c. Cakupan luas
ETF yang variatif akan membuatmu memiliki puluhan saham unggulan hanya dengan memiliki 1 ETF saja.
d. Transaparan
Dimana saja dan kapan saja kamu berada, kamu dapat mengetahui informasi tentang ETF dan saham-sahamnya.
Diversifikasi Produk Investasi Dengan ETF
Kamu bisa memulai investasi atau mendiversifikasi portofolio investasimu setelah memahami berbagai hal diatas seputar ETF, mulai dari pengertian, jenis, dan keuntunga yang akan kamu dapatkan dari investasi ETF.
Setelah memahami tentang seluk beluk ETF, kamu bisa mulai untuk mencari informasi seputar ETF yang sudah kamu incar dan melakukan transaksi jual-beli ETF di bursa efek.
Bisa jadi berinvestasi ETF merupakan salah satu cara kamu untuk mengembangkan aset yang kamu miliki dan mencapai tujuan keuangan.
Sumber:
Exchange Traded Fund (ETF), Investasi Likuid Nan Terjangkau