Hai Sobat Finplan! Kamu yang merupakan generasi milenial harus memahami bahwa memiliki rumah yang layak huni sekarang ini bukan hanya sekadar tempat tinggal semata. Namun, rumah tersebut bisa menjadi aset investasi yang dari waktu ke waktu nilainya terus meningkat. Sayangnya, banyak dari generasi milenial dianggap kesulitan dalam membeli hunian pertama mereka.
Salah satu alasan generasi milenial belum memiliki rumah lantaran biaya hidup yang besar tidak seimbang dengan penghasilan yang didapatkan. Kondisi ini yang membuat milenial merasa membeli rumah adalah hal yang sulit, terlebih kenaikan harga rumah lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan gaji.
Alasan lainnya adalah generasi milenial lebih menekankan pada pemenuhan gaya hidup, seperti pakaian, makanan dan minuman, traveling, nongkrong, membeli barang bermerek, dan hobi. Tidak jarang memiliki rumah berada di urutan terakhir dan bukan suatu hal penting atau mendesak untuk diwujudkan. Prioritasnya adalah menikmati hidup untuk mendapatkan pengalaman baru.
Baca juga https://finplan.id/blog/anak-muda-ga-bisa-beli-rumah/
1. Harga naik terus
Alasan pertama untuk membeli rumah sedini mungkin adalah harga rumah yang memiliki kemungkinan untuk naik secara signifikan setiap tahun. Kondisi ini biasanya didukung oleh lokasi yang potensial. Kenaikan harga bisa lebih cepat jika didukung oleh lokasi yang potensial. Artinya, semakin lama kamu menunda membeli rumah maka akan semakin sulit pula untuk menjangkau harga rumah dan semakin besar juga dana yang harus disiapkan.
2. Usia terus bertambah
Semakin lama kamu menunda rencana membeli rumah, semakin sedikit waktu yang kalian miliki untuk mengumpulkan dana. Selain itu jika kamu memutuskan mengajukan KPR/KPA, semakin kecil kemungkinan pinjaman kalian diterima karena batas usia pelunasan kredit biasanya adalah 55 tahun. Menunda pembelian rumah tidak akan membantu meningkatkan kemampuan membeli, karena walaupun penghasilan kamu meningkat tetapi harga rumah juga meningkat juga.
3. Lahan perumahan semakin sedikit
Tingginya permintaan akan tempat tinggal membuat para developer semakin agresif mengembangkan properti. Semakin lama kamu menunda, semakin sulit kalian menemukan lahan perumahan dengan lokasi strategis dengan harga yang terjangkau.
4. Lokasi Rumah Semakin Jauh
Karena setiap tahun harga tanah dan harga rumah semakin mahal, maka kompensasinya ialah dari sisi lokasi. Akibat berikutnya dari menunda beli rumah ialah lokasi rumah semakin jauh. Jika kita tetap menginginkan lokasi rumah dengan ukuran yang sama, kita harus merogoh kocek 15%-20% lebih tinggi. Sehingga seringkali yang dipilih ialah, mencari rumah dengan lokasi lebih jauh dari pusat kota. Setiap tahun kita menunda beli rumah, maka rumah kita akan semakin jauh 5 KM. Jadi hal ini menyebabkan lokasi yang dipilih menjadi kurang ideal.
5. Ukuran Rumah Semakin Kecil
Hal lain yang menjadi akibat menunda beli rumah adalah ukuran rumah semakin kecil. Banyak yang lebih memilih lokasi yang lebih baik daripada ukuran. Akibatnya maka, terpaksa ukuran rumah harus dipangkas. Akan tetapi, masalah ukuran rumah ini kita tidak selalu bisa mendapatkan ukuran lebih kecil juga. Hal ini tergantung dari developer. Jika developer tidak meluncurkan produk dengan ukuran lebih kecil. Maka tetap saja kita tidak bisa memiliki rumah dilokasi ideal.
6. Biaya dan Cicilan KPR Semakin Mahal
Waktu kita membeli rumah, maka ada biaya-biaya yang terjadi selain dari harga rumah. Contoh biaya tersebut adalah biaya asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan lain-lain. Jika Anda menunda beli rumah maka biaya dan cicilan KPR semakin mahal. Semakin bertambah usia pembeli rumah maka biaya asuransi akan semakin mahal. Cicilan KPR juga akan semakin mahal.
Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya usia, maka lama waktu cicilan kpr akan semakin berkurang. Maka Akibat menunda beli rumah maka cicilan per bulan akan semakin mahal. Karena itu maka selalu disarankan untuk membeli properti segera.
7. Amankan Investasi Masa Depan
Harga rumah yang terus melambung menjadikan rumah sebagai salah satu bentuk investasi yang sangat menjanjikan. Selain untuk investasi pribadi, rumah juga menjadi investasi bagi keluarga Anda nantinya.