Kamu seorang pebisnis startup? Apakah ada formula yang bisa membuat bisnis ini berhasil? Apakah ada langkah sama yang diambil para miliarder dalam membuat bisnisnya sukses? Dan apakah langkah tersebut juga bisa kita ikuti?
Sebenarnya untuk membangun dan mencapai kesuksesan berbinsis setiap orang berbeda-beda. Setiap pebisnis juga memiliki paham dan arti sukses yang masing-masing berbeda.
Lalu, apakah tidak ada makna umum yang bisa menggambarkan sebuah kesuksesan berbisnis bagi para pebisnis pemula?
Sebenarnya makna tersebut bisa dilakukan dengan melihat 4 hal yang menjadi indikator kesuksesan seorang pebisnis startup. Jika 4 indikator tersebut bisa Kamu capai, tandanya kesuksesan bisnis sudah ada di tanganmu. Kira-kira apa saja 4 indikator itu?
Sebelum masuk ke indikator kesuksesan bisnis startup, ada baiknya Kamu mengetahui tentang valuasi startup yang terdiri dari unicorn, decacorn, dan hectocorn.
- Unicorn merupakan sebutan untuk startup dengan nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliae.
- Decacorn merupakan sebutan untuk startup dengan nilai valuasi lebih dari US$10 miliar
- Hectocorn atau Super Unicorn merupakan sebutan untuk startup dengan nilai valuasi lebih dari US$100 miliar
Nilai valuasi sebuah perusahaan startup bisa diliha dari kapabilitas seorang founder atau co-founder, transaksi pengguna, produk yang dipasarkan, dan juga potensi produk di masa depan.
Setelah melihat nilai valuasi startup di Indonesia, kini saatnya Kamu memahami 4 indikator kesuksesan sebuah bisnis startup.
1. Kepuasan Konsumen
Dalam proses membangun bisnis startup, pasti ada banyak masalah dan kegagalan yang dilewati oleh setiap pebisnis. Biasanya masalah timbul karena pebisnis hanya memperhatikan tetang keuntungan atau Break Even Point (BEP).
Padahal, ada faktor lain berupa kepuasan konsumen yang juga perlu diperhatikan ketika Kamu berbisnis startup.
Sebuah bisnis pasti akan mengeluarkan sebuah produk baik berupa barang maupun jasa. Produk tersebut pastinya harus memiliki kelebihan dan sesuai dengan kebutuhan serta permintaan konsumen.
Idealnya sebuah bisnis startup sukses pasti memiliki produk yang cocok di hati para pengguna nya. Terlebih lagi jika produk tersebut terbukti bisa menjadi solusi atas masalah dari pengguna. Dengan ini maka produkmu akan lebih banyak dikenal dan disenangi oleh pengguna dan masyarakat.
Tetapi apabila sebagia pebisnis Kamu hanya mengejar keuntungan saja dan tidak melihat bagaimana produknya dipandang oleh pengguna dan masyarakat serta tidak adanya evaluasi terhadap produk, maka bersiaplah untuk jatuh.
Beberapa startup baru biasanya hanya berfokus pada hasil yang didapat dari laporan keuangan untuk melihat pencapaian mereka. Padahal melihat bagaimana umpan balik atau review dari pengguna tentang produk yang Kamu keluarkan juga penting untuk eksistensi produkmu di masa depan.
Ingatlah bahwa Kamu harus memastikan produk yang Kamu buat dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang dialami oleh pengguna.
2. Dampak yang Diterima
Dalam berbisnis, sebagian pemula umumnya hanyak akan fokus pada berapa banyak uang yang masuk dari produk yang mereka jual.
Jika Kamu adalah salah satu pemiliki strartup baru yang masih berpikiran seperti ini, maka hendaknya Kamu ubah.
Selain melihat keuntungan, Kamu juga harus memperhatikan dampak apa yang mungkin timbul dari keberadaan produkmu.
Untuk dampak atau efek samping dari produk yang Kamu buat, hendaklah melihat bagaiaman dampak positif maupun negatifnya bagi masyarakat luas dan dunia.
Dampak positif dapat berguna untuk membuat startegi bisnis lebih luas lagi. Sedangkan dampak negatif yang timbul bisa Kamu jadikan sebagai evaluasi terhadap produk yang Kamu ciptakan. Jangan sampai Kamu membuka diri hanya pada dampak positif dan menutup diri rapat-rapat pada dampak negatifnya.
3. Kebebasan
Bagi beberapa orang, tujuan memulai bisnis adalah mencari kebebasan untuk mengelola bisnis sesuai dengan apa yang diinginkan.
Beberapa diantaranya merancang bisnis yang lebih terbuka dan menyejahterakan para pekerja, seperti menyediakan ruangan khusus istirahat maupun menyediakan makanan ringan.
Beberapa perusahaan startup besar juga sengaja membuat desain tempat kerja seperti taman bermain agar para pekerjanya tidak merasa stres maupun tertekan.
Bagi pribadi seorang pebisnis, kebebasan juga dapat diartikan kreativitas dalam berpikir dan menjalankan bisnisnya sendiri.
Perusahaan startup-mu dapat dikatakan baik apabila bisnis yang Kamu jalani memperbolehkan pekerjanya untuk bebas menyampaikan ide dan bertanggung jawab atas ide tersebut.
4. Memiliki Waktu Luang
Menjadi seorang pekerja memang harus mengorbankan waktu yang mereka miliki. Hal inilah yang terkadang menjadi faktor pendorong bagi para pebisnis startup untuk mulai keluar dari pekerjaannya dan membuka bisnis baru.
Biasanya mereka berharap bahwa dengan menjadi bos di bisnis sendiri, tentu mereka akan punya banyak waktu untuk dihabiskan bersama dengan keluarga.
Sebenarnya ini bukanlah anggapan yang benar maupun salah. Dalam awal memulai bisnis memang seseorang perlu banyak berkorban baik uang maupun waktu agar bisnisnya dapat berjalan sukses. Tapi hal tersebut akan terbayarkan apabila bisnismu sudah berjalan dan Kamu punya banyak orang yang membantumu.
Untuk mempercepat proses agar Kamu bisa membuat sistem kerja dimana Kamu memperoleh banyak waktu luang, ada satu hal yang bisa Kamu lakukan. Hal tersebut adalah utamakan bekerja dengan cerdas bukan kerja keras. Seseorang yang bekerja cerdas pasti akan lebih peka terhadap berbagai kemungkinan yang dapat membantu mereka menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Ketika sudah berada di titik ini, barulah Kamu dapat merasakan banyaknya waktu luang yang Kamu miliki.
Apa Indikator Khusus Milikmu?
Itulah 4 indikator yang dapat menKamukan kesuksesan dalam bisnis startup. Indikator-indokator tersebut rupanya sama pentingnya dengan pengelolaan keuangan perusahaan.
Apakah Kamu punya indikator khusus untuk menggambarkan kesuksesan sebuah startup?
Sumber: https://www.finansialku.com/tanda-bisnis-startup-sukses/