Apakah kamu pernah ditanyakan profil risiko saat ingin berinvestasi seperti membeli reksa dana atau saham? Apakah memeriksa profil risiko penting dan harus dilakukan sebelum mulai investasi?
Yap! Melakukan pemeriksaan atas profil risiko adalah hal penting, karena dengan mengetahui profil risiko, kamu dapat mengetahui gambaran tentang kecocokan potensi risiko dari sebuah produk investasi dengan kondisi ekonomimu saat ini.
Contohnya: Pak Budi adalah seorang investor pemula dan tertarik untuk berinvestasi reksa dana. Pak Budi masih belum mengusai terlalu dalam tentang produk reksa dana.
Untuk kondisi keluarga Pak Budi saat ini dapat dikatakan cukup baik, karena sudah memiliki cukup dana darurat, asuransi, dan tidak ada utang buruk.
Lalu, apakah membeli produk reksa dana merupakan keputusan bijak yang diambil oleh Pak Budi?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, kamu bisa lanjutkan membaca artikel ini sampai selesai.
Ada 3 jenis profil risiko berdasarkan Faktor 1: Kemampuan menanggung risiko yang harus dipahami oleh setiap investor, apa saja itu?
1. Conservative
Investor concervative bersedia untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih rendah karena ingin meminimalkan segala risiko yang muncul.
Proteksi modal dalam jangka pendek adalah tujuan utama dari seorang investor conservative. Mereka akan merasa tidak nyaman pada potensi risiko dari berbagai produk investasi.
Instrumen investasi reksa dana menjadi investasi yang cocok dijalankan oleh seorang investor conservative.
2. Moderate
Investor pada jenis ini akan sangat bersedia untuk mendapatkan imbal hasil sedang meskipun risiko yang diterima juga sedang. Yang terpenting adalah risiko yang timbul at least, tidak lebih besar daripada imbal hasil yang diperoleh.
Mendapatkan pendapatan atau regular income merupakan tujuan utama dari seorang investor tipe moderate.
3. Aggressive
Investor jenis aggressive ini akan bersedia berinvestasi dengan risiko tinggi untuk mendapatkan imbal hasil yang juga tinggi. Investasi jangka panjang, memiliki aset serta memiliki pengetahuan untuk mengakomodasi risiko merupakan tujuan utama dari investor jenis ini.
Jika dilihat dari Faktor 2: Bentang waktu Investasi (time horizon), waktu yang banyak dan panjang akan dimiliki seorang investor apabila mereka mulai berinvestasi di usia muda. Mereka akan bersedia menerima risiko besar demi mendapatkan hasil investasi yang bahkan lebih besar daripada risikonya.
Apabila seseorang semakin tua pada saat memulai investasi, maka waktu yang dimiliki juga semakin singkat. Hal ini juga membuat mereka akan memilih berinvestasi pada produk-produk yang bisa diprediksi atau minimal modal yang diberikan tidak berkurang.
Selanjutnya, Faktor 3: Kondisi keuangan dan Faktor 4: Pengetahuan investasi juga membuat setiap orang memiliki pilihannya masing-masing tentang risiko investasi yang akan diambil. Semakin tinggi pendapatan yang dimiliki, maka kesiapan menanggung risiko jelas semakin siap. Begitu juga dengan pengetahuan investasi seseorang. Apabila kamu sudah merasa sangat paham tentang produk-produk investasi, maka kamu pasti akan siap menerima risiko dari berbagai produk yang dipilih. Selain itu, kamu juga pasti mengetahui cara mengurangi berbagai kesalahan dalam investasi.
Kesimpulan
Banyak hal yaang ternyata bisa mempengaruhi profil risiko setiap orang. Faktor-faktor yang pada akhirya membuat orang-orang terbagi ke dalam berbagai jenis investor. Beberapa faktor tersebut yaitu, faktor kemampuan seseorang menanggung risiko, faktor bentang waktu investasi, faktor kondisi keuangan, dan faktor pengetahuan produk investasi.
Sumber: https://www.finansialku.com/apakah-penting-cek-profil-risiko-sebelum-berinvestasi/