Dalam dunia investasi, setiap investor pasti akan selalu berhadapan dengan risiko. Untuk menghindari beberapa risiko dari investasi, biasanya sebelum memulai investasi para calon investor akan diperiksa tentang profil risiko investasinya. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan profil risiko investasi dan apa pentingnya untuk kegiatan investasi?
Jika berbicara tentang investasi dan investor, akan ada tiga kata utama yang selalu disebut yaitu Investasi (Investment), Risiko (Risks), dan Pengembalian (Return). Lalu apa arti dari 3 kata utama tersebut?
Investment
Mudahnya, investasi merupakan tindakan seseorang mengumpulkan sejumlah dana atau modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Risks
Risiko merupakan tingkat potensi yang timbul pada saat hasil investasi yang diperoleh tidak sesuai dengan target atau harapan.
Berdasarkan perhitungan matematis, terdapat beberapa jenis risiko investasi. Ada 3 (tiga) jenis investor dalam berinvestasi. Apa sajakah itu?
1. Agresif atau Risk Seeker
Investor yang termasuk ke dalam jenis itu adalah investor yang bertujuan untuk mendapatkan imbal hasil tinggi atau keuntungan yang lebih besar dengan cara lebih berani mengabil risiko.
Produk-produk pasar modal dan perdagangan berjangka seperti saham banyak dipilih para investor tipe agresif.
Untuk mendapatkan return yang sesuai dengan harapan, para investor biasanya akan selalu membekali diri mereka dengan persiapan serta wawasan yang cukup dalam berinvestasi saham.
2. Moderat atau Risk Neutral
Selanjutnya adalah investor tipe kedua, yaitu investor moderat atau risk neutral. Investor pada tipe ini biasanya mengharapkan di setiap kenaikan risiko akan selalu ada tingkat pengembalian atau dalam kata lain risiko dan pengembalian yang didapat sama besarnya. Produk-produk investasi yang dipilih oleh investor tipe moderat adalah produk investasi yang bisa mengembangkan uang atau memiliki peningkatan imbal hasil.
3. Konservatif atau Risk Averter
Jenis investor selanjutnya adalah investor konservatif, dimana orang-orang yang termasuk ke dalam jenis ini adalah mereka yang berusaha sebisa mungkin untuk menjauhkan diri dari risiko. Menjaga nilai uang agar tidak termakan inflasi atau menjaga modal adalah tujuan dari investor jenis ini.
Produk-produk perbankan yang dijamin pemerintah adalah jenis investasi yang umumnya dipilih oleh para investor konservatif.
Produk Investasi di Indonesia Berdasarkan Potensi Keuntungan dan Kerugian
- Risiko Tinggi – Imbal Hasil Tinggi, terdiri dari derivative, saham, dan reksa dana saham.
- Risiko Sedang – Peningkatan Imbal Hasil, terdiri dari reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan obligasi perusahaan.
- Risiko Rendah – Keamanan Modal, terdiri dari obligasi pemerintah, tabungan, dan deposito.
Returns
Returns atau pengembalian merupakan hasil berupa keuntungan yang diperoleh di masa depan sebagai kompensasi atas inflasi (kenaikan harga).
Terdapat dua jenis pengembalian dalam investasi, yaitu:
Expected Return, merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan investor.
Expected Return = Peluang x Tingkat Keuntungan
Seorang calon investor melihat pengembalian sebesar 15% pada laporan kinerja investasi reksa dana saham.
Kondisi ekonomi saa ini cukup lesu, sehingga investor merasa ragu karena kemungkinan return yang didapat tahun ini hanya 60% dari tahun sebelumnya. Maka expected return atau tingkat pengembalian yang diharapkan adalah:
60% x 15% = 9%
Realized Return, merupakan tingkat pengembalian sebenarnya atau pengembalian aktual yang diterima investor.
Contoh, seorang investor berinvestasi di reksa dana saham. Setelah satu tahun berlalu, ia mendapatkan pengembalian 12% yang tertera di laporan tahunannya. Tingkat pengembalian aktual atau realized return merupakan angka12% dimana angka tersebut merupakan tingkat pengembalian yang sebenarnya.
Ada dua komponen utama dalam pengembalian produk investasi, yaitu capital gain dan cash flow. Capital gain merupakan pendapatan yang diperoleh dari selisih harga jual dan beli, sedangkan cash flow atau dividen adalah pendapatan yang diperoleh dari bunga.
Misal: Budi berinvestasi di saham, potensi keuntungan yang akan diperoleh Budi berasal dari keuntungan pembagian dividen, serta selisih antara harga beli dan harga jual saham.
Risk dan Return Investasi
Risiko dan pengembalian dalam sebuah investasi merupakan hal yang saling melengkapi. Tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko, begitu juga dengan tidak ada investasi yang tidak mendapakan keuntungan.
Asumsi yang benar tentang risk and return dalam investasi yaitu High Risk High Return dan Low Risk Low Return berdasar pada ilmu portofolio.
Konsep yang digunakan dalam ilmu menyusun portofolio adalah meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Maka, akan terbentuk hasil portofolio berupa Low Risk Low Return dan High Risk High Return.
Memang dalam faktanya, ada saja kondisi dimana banyak orang yang rugi dalam berinvestasi baik dengan modal yang besar maupun modal yang kecil sekalipun. Tetapi dengan memiliki persiapan yang pengetahuan yang cukup, maka hal tersebut bisa dihindari.
Kesimpulan
Terdapat potensi risiko dan potensi pengembalian pada setiap produk investasi.
Tetapi selama potensi belum berubah menjadi realisasi, maka keputusan dalam berinvestasi harus selalu diperhatikan dan dipetimbangkan dengan matang.
Mengendalikan investasi merupakan kunci dalam mengelola potensi risiko dan keuntungan dalam berinvestasi. Cobalah untuk mempelajari produk investasi yang paling cocok dengan profil risiko, sampai kamu menguasai produk tersebut.
Sumber: https://www.finansialku.com/risiko-dan-pengembalian-investasi/