Apakah kamu seorang penikmat kartun Jepang? Jika iya, pastinya kamu tidak akan asing akan hal ini.
Yap! Desain rumah dan perabotan rumah yang minimalis adalah ciri utama yang biasanya kamu akan temukan saat menonton kartun Jepang seperti serial doraemon. Ternyata penggambaran minimalis ini bukan sekedar kartun belaka, tetapi ini adalaha realita.
Apakah kamu tahu mengapa perabotan rumah di Jepang, terutama perabotan kamar tidur yang sangat minimalis. Hal ini disebakan karena Jepang adalah negara dengan biaya hidup yang tinggi. Untuk menghindari terkena masalah keuangan, orang Jepang terutama para ibu rumah tangga sangat berhati-hati dalam mengatur keuangan keluarga.
Ingin tahu bagaimana caranya? Simak 5 caranya di bawah ini.
1. Selalu memperbarui anggaran bulanan
Ternyata membuat anggaran bulanan secara rutin sudah biasa dilakukan oleh para ibu rumah tangga di Jepang. Kakeibo adalah istilah untuk catatan anggaran ala ibu-ibu di Jepang.
Beberapa pengeluaran yang dicatat secara rutin diataranya adalah uang cicilan rumah dan biaya sewa tempat tinggal. Sejak awal, para ibu juga sudah mengalokasikan dana tabungan yang dimiliki.
Alokasi uang untuk pengeluaran kategorial didapatkan dari selisih pendapatan total dengan pengeluaran rutin. Pengakategorian kebutuhan ala ibu-ibu Jepang dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu untuk kebutuhan primer, sekinder, dan biaya tak terduga.
Biasanya para ibu akan menyisihkan dan memisahkan setiap uang tunai dan dimasukkan ke dalam amplop. Setiap uang dalam amplop memiliki peruntukan masing-masing dan tidak bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
Para ibu akan mencari cara menghemat pengeluaran jika uang di dalam salah satu amplop sudah hampir habis. Mereka tidak akan ragu untuk mengalokasikan sisa dana yang ada di amplop untuk tabungan tambahan di akhir bulan.
Kesehatan keuangan orang-orang Jepang sudah terbukti dengan keberadaan kakeibo ini. Seorang istri di rumah biasanya memiliki wewenang untuk mengatur keuangan suami sepenuhnya dan pastinya para suami sudah bersedia jika gajinya ditarik tunai oleh sang istri.
2. Rajin membuat daftar belanja
Di akhir bulan banyak sekali toko yang akan mengecoh pelanggannya agar berbelanja lebih lama dan membeli banyak hal yang belum tentu termasuk ke dalam keperluan utama.
Tapi untuk para ibu rumah tangga di Jepang, hal ini tidak akan mempan karena mereka sudah menyiapkan daftar belanjaan sebelum pergi belanja. Mereka tidak akan memikirkan apa yang akan mereka beli dan langsung menghampiri rak barang yang sesuai dengan daftar belanja. Setelah itu mereka akan langsung pergi ke kasir tanpa menghiraukan berbagai diskon atau penawaran yang diberikan oleh pegawai toko.
Berani coba?
3. Rajin membandingkan harga
Para ibu rumah tangga di Jepang selalu berusaha untuk teliti dalam mencari harga terbaik sebelum memutuskan menggunakan suatu barang atau jasa.
Mereka tidak segan mengalihkan pandangan ke merek lain yang harganya lebih rendah, jika nilai yang idberikan setara atau lebih baik.
Pengeluaran untuk makanan menjadi salah satu fokus utama para ibu di Jepang. Apabila mereka dapat menghemat pengeluaran untuk makanan, maka keuntungan yang didapat akan sangat terasa.
Harga barang atau bahan pembuat bahan pembuatan makanan dalam daftar belanja akan sangat diperhatikan dan selalu di cek oleh para ibu di Jepang. Mereka akan melakukan pengelompokkan barang mulai dari jenis nutrisinya. Setelah itu mrak akan memiliki produk berkualitas dengan harga terendah.
4. Rajin masak sendiri
Cara lain yang digunakan oleh para ibu di Jepang untuk menghemat pengeluaran adalah dengan cara memasak dan membuat makanan sendiri untuk lauk pauk di rumah dan bekal untuk anak dan suami mereka. Ternyata di Jepang, bento merupakan bekal favorit yang menjadi kebanggaan para ibu.
Daripada membeli minum di luar, para ibu lebih memilih untuk menyiapkan botol minum bagi anggota keluarganya. Lebih baik menyiapkan botol dengan karakter animasi yang lucu daripada membeli minuman di minimarket atau vending machine yang terkadang tidak sehat dan mengandung kadar gula yang tinggi.
5. Pentingnya uang kembalian
Uang kembalian dari berbelanja menjadi sangat penting dan berharga karena penerapan kakeibo. Uang kembalian tersebut disimpan dengan rapi agar tidak tercecer dan bisa digunakan kembali.
Para ibu menyiapkan celengan atau wadah khusus untuk memasukkan uang receh atau koin sisa belanja.
Uang kembali Rp500 memang terlihat tidak penting, tapi bayangkan jika uang itu kamu kumpulkan selama 1 tahun. Bukankan jumlahnya akan banyak?
Ibu, Mulai Ikuti Gaya Hidup Hemat Seperti di Jepang
Budaya hidup sederhana yang diterapkan di Jepang menjadi salah satu gaya hidup yang banyak di apresiasi oleh sebagian besar orang di dunia. Ternyata budaya tersebt berasal dari kedisiplinan diri dan keluarga untuk komitmen serta konsisten dalam berhemat.
Jika para ibu di Jepang sudah membuktikannya, kini saatnya kamu untuk menerapkannya!