Apa pengertian saham itu? – Perkembangan digital atau digitalisasi banyak memberikan dampak positif bagi Indonesia. Salah satu dampak positif yang kita dapatkan adalah semakin mudah dalam mengakses platform investasi. Saat ini, platform-platform investasi menawarkan berbagai macam instrumen investasi , seperti saham, reksa dana, emas digital, P2P Lending, dan sebagainya. Saham kelihatannya menjadi pilihan investasi paling populer di kalangan masyarakat. Ini terbukti dari jumlah investor yang meningkat pesat yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa tahun belakangan ini.
Apa Pengertian Saham?
Lalu, apa pengertian saham itu? Saham surat atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham ini bentuknya berupa lembaran kertas yang diterbitkan oleh perusahaan. Di Indonesia, kita bisa membeli lembaran kepemilikan tadi minimal 1 lot atau sama dengan 100 lembar. Dibandingkan dengan instrumen investasi lain, saham termasuk instrumen investasi yang berisiko tinggi. Tapi, ini sebanding dengan return atau keuntungan yang didapat kalau kita memilih saham perusahaan yang tepat.
Jenis Sektor Perusahaan
Bursa Efek Indonesia membagi jenis sektor perusahaan ke dalam beberapa golongan. Berikut pembagiannya:
1. Barang Baku
Sektor ini menawarkan produk dan jasa yang dipakai oleh industri lain untuk bahan baku produksi barang jadi. Contohnya, PT ANTAM Tbk yang bergerak di bidang pertambangan dan produksi logam, Bumi Resources Minerals Tbk, Cita Mineral Investindo Tbk, dan lain-lain.
2. Non-primer
Perusahaan di sektor ini memproduksi dan mendistribusikan produk dan jasa yang sifatnya siklis atau sekunder. Biasanya, pertumbuhan ekonomi mempengaruhi permintaan barang. Contohnya, Ace Hardware Indonesia Tbk, Sepatu Bata Tbk yang menjual sepatu, dan lain-lain.
3. Primer
Sektor ini menawarkan barang konsumen primer atau basic. Jadi, pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi permintaan terhadap perusahaan sektor ini. Contohnya, Unilever Indonesia Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, dan lain-lain.
4. Energi
Sektor ini menawarkan produk dan jasa yang berkaitan dengan energi, seperti minyak bumi, gas alam, dan lain-lain. Contohnya, Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, Bumi Resources Tbk, Dwi Guna Laksana Tbk, dan lain-lain.
5. Keuangan
Sektor ini menawarkan layanan keuangan, seperti bank, jasa investasi, asuransi, dan sejenisnya. Contohnya, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, dan lain-lain.
6. Kesehatan
Sektor ini menawarkan barang dan layanan kesehatan, seperti alat-alat kesehatan, perusahaan farmasi, dan sejenisnya. Contohnya, Kimia Farma Tbk, Kalbe Farma Tbk, Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, dan lain-lain.
Baca juga: Saham Blue Chip, Penjelasan dan Kriteria
7. Perindustrian
Sektor ini menawarkan barang dan jasa yang digunakan atau dipakai oleh industri, bukan pribadi. Barangnya juga bersifat final atau barang jadi. Contohnya, Astra International Tbk, Mark Dynamics Indonesia Tbk, Berkah Prima Perkasa Tbk, dan lain-lain.
8. Infrastruktur
Sektor ini menawarkan produk atau layanan seperti perusahaan yang menyediakan jasa logistik, transportasi, telekomunikasi, dan sejenisnya. Contohnya, Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk, Smartfren Telecom Tbk, dan lain-lain.
9. Properti
Sektor ini menawarkan jasa developer dan real estate. Contohnya, Sentul City Tbk, Bumi Serpong Damai Tbk, Lippo Cikarang Tbk, dan lain-lain.
10. Teknologi
Sektor ini menawarkan produk dan jasa di bidang teknologi. Contohnya, Bukalapak.com Tbk, Digital Mediatama Maxima Tbk, Envy Technologies Indonesia Tbk, dan lain-lain.
11. Transportasi
Sektor ini menawarkan layanan berupa perpindahan dan pengangkutan. Contohnya, Express Transindo Tbk, AirAsia Indonesia Tbk, Berlian Laju Tanker Tbk, dan lain-lain.
Keuntungan serta Risiko Investasi Saham
Dalam berinvestasi, pasti tujuannya adalah mendapatkan keuntungan. Tapi, tidak bisa dipungkiri kalau berinvestasi juga memiliki risiko yaitu mengalami kerugian. Oleh karena itu, untuk meminimalisir risiko, pilihlah saham perusahaan yang tepat dan lakukan analisis. Berikut keuntungan dan risiko saat berinvestasi saham.
Keuntungan
Saat berinvestasi saham, pada umumnya, kita mendapat keuntungan dari dua hal berikut.
1. Capital Gain
Capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual. Misalnya, saham ABCD saat kita beli berada di harga Rp 1200 per lembar, lalu kita menjual saat harga Rp 1500 per lembar, maka capital gain yang kita dapatkan adalah Rp 300 per lembar.
2. Dividen
Dividen adalah hasil pembagian keuntungan dari perusahaan yang sahamnya kita miliki atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Kerugian
Kemugkinan risiko yang akan kita alami saat berinvestasi saham.
1. Capital Loss
Ini terjadi saat kita menjual saham yang kita miliki dengan harga yang lebih kecil dari harga saat kita membelinya. Misalnya, kita membeli saham ABCD dengan harga Rp 1200 per lembar, kemudian, kita menjual saham tersebut di harga Rp 1100 per lembar. Jadi, capital loss yang kita dapatkan adalah Rp 100 per lembar.
2. Likuidasi
Ini terjadi saat perusahaan yang kita miliki sahamnya dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau bubar.
demikian pembahasan artikel ini tentang apa pengertian, saham sektor, keuntungan dan kerugian investasi saham. Sudah saatnya kita mulai berinvestasi. Jangan takut untuk mulai investasi! Karena saat ini investasi sangat mudah dilakukan, dimana pun dan kapan pun.
Sudah Paham Tentang apa pengertian saham?
Memahami tentang apa itu saham dan pengertian saham tidaklah sulit. mudahnya, pengertian saham adalah sebuah bukti kepemilikan milik seseorang atas sebuah perusahaan. Sektor saham perusahaan juga beragam, mulai dari sektor bahan baku, infrastruktur, sampai transportasi.
Setelah memahami pengertian saham, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi di saham? Biar makin lancar investasi, Yuk tonton video belajar cara atur uang dan investasi dari Finplan ID yang pastinya seru dan cocok untuk para calon investor.