Jenis saham di pasar modal Indonesia dan pasar modal negara lainnya ga jauh berbeda. Tapi di artikel kali ini, kita mau bahas yang ada di pasar modal Indonesia, untuk ngebantu kalian calon investor pasar modal Indonesia.
Nah, sebelum bahas jenis saham yang ada di Bursa Efek Indonesia, kalian harus tau dulu nih apa aja keuntungan dari instrumen investasi ini. Pertama, kalian bisa ikut berkontribusi nih sama perekonomian Indonesia. Kedua, kalian bisa dapet untung lewat capital gain yaitu selisih harga jual dan beli. Selain capital gain, bisa juga dapet deviden yang berupa laba perusahaan yang dibagikan ke pemilik saham.
Asik kan? Nah, biar kalian bisa tau apa aja saham yang potensial dan cocok dengan tujuan investasi kalian, yuk simak artikel berikut ini!
1. Jenis Saham Berdasarkan Klaim
Saham Biasa (Common Stock)
Saham yang ini udah paling biasa kita temuin. Jenis ini mudah untuk transaksi jual beli. Jika perusahaannya bangkrut, maka kerugian yang ditanggung perusahaan sebesar jumlah saham yang dipegang investor. Namun yang perlu diingat adalah, posisi pemegang saham berada paling akhir ditanggung kerugiannya dibandingkan dengan orang yang memberikan utang.
Saham Preferen (Preferred Stock)
Berbeda dengan saham biasa, saham preferen ini akan memprioritaskan pemegang sahamnya. Nah prioritas bermaksud pada dalam hal pembayaran deviden, penukaran saham preferen dengan saham biasa, dan pengembalian modal ketika perusahaan mengalami likuidasi.
Konsep dari saham ini adalah penggabungan saham biasa dengan obligasi. Saham preferen hampir serupa dengan saham biasa yang dapat mewakili kepemilikan ekuitas, terbit tanpa tanggal jatuh tempo tertulis di lembar saham, dan pembayaran deviden.
2. Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihannya
Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)
Saham ini tidak menulis nama pemiliknya di lembar fisik. Dengan tujuan agar lembar sahamnya bisa dengan mudah berpindah tangan dari satu investor ke investor lainnya. Nah jadi saham ini lebih cocok untuk untuk investor yang ingin melakukan transaksi jual beli.
Saham Atas Nama (Registered Stock)
Nah berbeda dengan saham atas unjuk, saham ini secara tertulis menuliskan nama pemiliknya. Maka dari itu, peralihan saham ini harus melewati prosedur dan ketentuan tertentu.
Baca Juga : Diversifikasi Investasi, efektif kah?
3. Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
Saham Blue Chip
Merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan bereputasi tinggi, memiliki market cap yang tinggi juga. Umumnya merupakan perusahaan yang memimpin industrinya. Pendapatan perusahaan ini juga terus stabil dan meningkat.
Saham Counter Cyclical
Saham ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi bisnis maupun kondisi ekonomi global. Jenis saham ini akan sangat stabil, tidak bergerak fluktuatif.
Misalnya saat terjadi resesi ekonomi yang menyebabkan beberapa saham turun drastis. Namun, jenis saham ini tetap memiliki nilai yang tinggi dan perusahaan mampu membagikan dividen yang juga tinggi.
Saham Pendapatan
Jenis ini adalah jenis yang bisa membagikan dividen lebih tinggi dari rata-rata. Hal ini disebabkan karena perusahaan dapat meningkatkan pendapatan mereka secara konsisten setiap tahunnya. Pembagian dividen yang besar dan teratur ini lah yang menarik bagi investor. Bisa dikatakan juga sebagai saha, “sapi perah”.
Saham Spekulatif
Jenis saham ini biasanya diharapkan oleh investor untuk mendapatkan capital gain yang besar di masa mendatang, namun labanya tidak konsisten setiap tahun. Pendorong orang ingin berinvestasi pada jenis ini adalah karena memiliki katalis positif. Jenis saham ini akan cocok untuk investor yang memiliki profil resiko yang tinggi.
Saham Pertumbuhan
Jenis saham yang perusahaannya memiliki profit atau keuntungan yang tinggi setiap tahunnya dan selalu bertumbuh, namun bukan pemimpin di industrinya. Jenis saham ini memiliki dua tipe, yaitu well-known (sudah populer) dan lesser-known (tidak terlalu populer)
Nah..
Itu tadi jenis saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Dengan mengetahui hal ini, kalian bisa menentukan saham berdasarkan kategori tersebut. Selain itu, pilih berdasarkan kemampuan finansial dan tujuan investasi di masa mendatang.