Investasi saham menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diicar oleh para investor pemula ketika memasuki dunia investasi. Hal ini disebabkan karena eksistensi saham yang terus berada di puncak meskipun ada instrumen lain yang juga cocok diinvestasikan oleh para investor pemula.
Apakah Anda seorang investor pemula?
Bagi para investor pemula, memiliki kemampuan dalam menganalisis sebuah kinerja saham merupakan hal yang penting. Tidak jarang diatara mereka mengikuti seminar maupun kelas online yang membahas tentang analisis saham baik secara fundamental maupun taktikal untuk memperluas pengetahuan mereka seputar saham.
Selain mempelajari cara analisis saham, para investor pemula juga banyak yang mencari waktu belanja saham terbaik agar hasil yang diperoleh tentu membawa banyak keuntungan. Hal ini disebabkan karena mereka ingin mengetahui lebih dalam tentang mana saja waktu yang tepat untuk berinvestasi saham.
Para investor pemula biasanya akan sangat menghindari sesuatu yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan aset mereka yang disebabkan karena membeli saham pada saat sideway maupun downtrend. Maka dari itu, para investor pasti sangat menunggu dan memperhatikan setiap waktu penjualan saham untuk menemukan timing terbaik membeli saham.
Timing yang terjadi pada setiap saham berbeda-beda, sehingga investor harus teliti saham apa yang akan diicar. Jika beruntung, bisa jadi Anda mendapatkan keuntungan berupa membeli banyak saham dengan harga terbaik di waktu yang sama. Semua ini akan tergantung dengan bagaimana hasil analisis masing-masing investor.
Kira-kira untuk mendapatkan waktu yang tepat untuk membeli saham, apakah ada faktor yang harus diperhatikan para investor? Silahkan membaca artikel ini sampai selesai.
1. Sektor Industri yang Trending
Sebuah sektor industri terkadang posisinya bisa di atas dan juga di bawah. Jika sebuah sektor industri sedang berada di atas, dan trending karena banyaknya sentimen positif maka sektor ini bisa Anda masukkan ke daftar ‘belanja’ saham untuk mempercantik portofolio Anda.
Salah satu sektor bisnis yang industrinya sering berada di atas adalah batubara dan tambang. Mengapa?
Karena perusahaan pada sektor ini diperlukan di banyak industri dan juga harga jualnya yang terbilang cukup mahal. Pada saat harga jual yang mahal itulah harga sahamnya juga ikut naik. Bahkan meskipun suatu perusahaan tambang atau batubara yang belum memilki kinerja yang baik, sudah banyak investor yang mengincar sahamnya untuk dikoleksi.
Maka dari itu, faktor ketenaran sektor industri menjadi salah satu pertimbangan bagi para investor pemula yang ingin membeli saham. Hal ini disebabkan karena adanya daya dorong yang mampu menaikkan harga saham secara signifikan. Ditambah lagi jika perusahaan tersebut bisa mencetak laba cukup tinggi.
2. Laporan Keuangan Bagus dari Emiten Baru
Faktor kedua untuk menemukan waktu belanja saham yang tepat berasal dari laporan keuangan suatu perusahaan atau fundamentalnya.
Jika kamu mempelajari analisis fundamental saham dengan baik, maka jika ada sebuah emiten yang mampu mencetak laba cukup tinggi dan meningkat secara signifikan dalam satu periode, maka ini bisa menjadi satu tanda dimana kedepannya perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik.
Itulah mengapa fundamental suatu perusahaan sangat diperhatikan oleh para trader – value investor sebagai acuan untuk membeli saham. Setelah dirasa sahamnya cocok untuk dibeli, maka selanjutnya Anda bisa melakukan penilaian atas harga wajar saham.
Mungkin Anda sempat bertanya, kenapa laba yang tinggi dari sebuah perusahaan bisa menjadi tanda kalau saham tersebut worth it untuk dibeli? Jawaban simple-nya karena faktor laba perusahaan sangat mempengaruhi rasio keuangan dan harga wajar sebuah saham.
Selain melihat laba perusahaan, Anda juga bisa melihat dari Return on Equity (ROE) atau kemampuan perusahaan menghasilkan nilai atas ekuitasnya, dan juga Price to Earning Ratio (PER) untuk pertimbangan rasio harga wajar saham.
3. Saham Anjlok karena Issue Tidak Jelas
Umunya akan ada sebuah kejadian dalam satu tahun dimana saham yang kinerjanya bagus tiba-tiba dalam satu hari harganya anjlok. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya pemberitaan dari media mengenai rumor yang tidak jelas terhadap perusahaan tersebut.
Jika ada kasus seperti ini, tidak ada salahnya untuk Anda mengoleksi sahamnya. Tentunya dengan catatan saham tersebut sudah menyetuh level support dan berada pada level murah.
4. IHSG Rebound
Kondisi IHSG juga menjadi faktor untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeli saham. Biasanya para analis saham akan merekomendasikan para investor untuk menghidari saham-saham tertentu pada saat IHSG sedang sideway dan downtrend (turun; bearish).
Di lain kondisi, para analis tentu akan banyak merekomendasikan investor untuk membeli saham dengan valuasi dan trendline yang menarik ketika kondisi IHSG sedang rebound atau berbalik arah dari bearish (turun) ke bullish (naik).
Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti memiliki kemampuan yang baik dalam membaca grafik pergerakah IHSG. dengan begitu, meskipun sebuah perusahaan belum merilis laporan keuangannya tetapi ada tanda yang membuat emiten tersebut akan mengahasilkan laba positif, maka tidak ada salahnya Anda mulai mengoleksi saham tersebut.
Timing Belanja: Pelajaran Tepat untuk Investor Pemula
Itulah 4 faktor untuk menentukan timing membeli saham yang tepat. Keempat cara ini bisa Anda lakukan ketika mempelajari investasi saham dan trading.
Selain 4 hal diatas, Anda juga perlu mempelajari hal lain sebelum mulai membeli saham. Seperti cara membaca laporan keuangan dan analisis fundamental maupun teknikal. Dengan mempelajari hal tersebut ditambah memahami 4 faktor diatas, tentunya akan membuat Anda mendapatkan keuntungan dari berinvestasi saham. Intinya jangan cepat puas dan teruslah belajar!
Sumber: https://www.finansialku.com/timing-belanja-saham/